Bersama Daud berdoa pada hari penutupan tahun ini:
Minggu, 31 Desember 2023
Doa pada Penutupan Tahun
Minggu, 24 Desember 2023
Kehadiran-Mu
Selasa, 19 Desember 2023
Makna Keberhasilan
Keberhasilan bukanlah berapa banyak jumlah pengikut, berapa banyak materi yang diperoleh, berapa banyak kekuasaan yang digenggam. Keberhasilan sejati adalah ketika seseorang berani melaksanakan kehendak Tuhan dengan segenap hati, tanpa mengukur untung-rugi bagi diri sendiri.
Rabu, 29 November 2023
Ketinggalan Zaman?
Banyak gereja beralih fungsi di negara-negara maju, seolah umat manusia tak butuh lagi tempat untuk beribadah, menyembah dan memuji Tuhan. Lalu muncul suara-suara agar Gereja introspeksi diri, melakukan terobosan-terobosan supaya tidak ketinggalan zaman.
Apakah ajaran-ajaran Yesus Kristus yang disampaikan-Nya di muka bumi ini lebih dari 2000 tahun silam sudah ketinggalan zaman, sehingga perlu disesuaikan dengan zaman sekarang?
Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Ibrani, "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing." (Ibrani 13:8-9)
Kita mengimani Yesus Kristus yang tetap sama, berarti ajaran-ajaran yang disampaikan-Nya pun tetap sama untuk zaman lampau, zaman sekarang, dan zaman yang akan datang. Berhati-hatilah menanggapi gejolak saat ini. Teguhkan iman dan pengharapan hanya pada Kebenaran Kristus.
Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Timotius 6:13-16)
Sabtu, 04 November 2023
Kuangkat Jiwaku
Dalam mazmurnya, Daud berujar, "Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku." (Mazmur 25:1)
Pada mazmur yang lain, Daud berdoa, "Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku. Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. (Mazmur 86:4-5)
Apa artinya "kuangkat jiwaku"? Mengangkat jiwa menyiratkan keterarahan budi dan hati seseorang kepada Tuhan. Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Dengan mengangkat jiwa, seseorang secara sadar melepaskan jiwanya dari ikatan-ikatan yang mengikat dalam tubuhnya, kemudian mengarahkan jiwanya ke tingkat roh untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Seperti diteladankan Daud, kita pun dapat mengangkat jiwa kita untuk mendekatkan diri ke Tuhan dan berelasi akrab dengan-Nya.
Betapa jiwa kita akan bersorak kegirangan, memuji Tuhan dengan segenap hati; tatkala kita yang masih menjejak di bumi ini dapat mengangkat jiwa kita naik ke tingkat roh, untuk menatap Roh Tuhan dengan mata batin dan merasakan kesatuan dengan-Nya.
Rabu, 01 November 2023
Perantaraan Para Kudus
Para Kudus yang telah mulia di surga, selalu berdoa bagi dunia, terutama untuk umat beriman kristiani yang menyerukan nama para Kudus dan memohon doa melalui perantaraan mereka.
Saat para Kudus melihat dari surga berbagai penderitaan di bumi, mereka tidak menjadi tawar hati dan terbeban, karena mereka telah keluar dari kesusahan besar dan telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (lihat Wahyu 7:14). Selalu ada sukacita di surga atas kemenangan Anak Domba Allah.
Para Kudus di surga memandang segalanya dengan penuh syukur atas Keagungan dan Kerahiman Allah. Mereka berdoa bagi umat manusia yang masih berziarah di bumi. Mereka percaya akan kuasa kasih Tuhan untuk penyelesaian segala masalah yang dihadapi umat manusia, karena mereka sendiri telah mengalami penderitaan salib ketika mereka hidup di dunia.
Jumat, 13 Oktober 2023
Doakanlah Ini di Kala Menderita atau Sakit
Dalam penampakan Bunda Maria di Fatima - Portugal selama 6 kali (13 Mei - 13 Oktober 1917), ada dua doa yang diajarkan Bunda Maria kepada tiga anak gembala. Kedua doa singkat ini disampaikan Bunda Maria pada penampakan ke-3 tanggal 13 Juli 1917.
Pertama, doa singkat yang sudah biasa kita daraskan di akhir setiap peristiwa dalam doa Rosario. Kepada Lusia, Fransiskus, dan Yasinta - Bunda Maria berkata: "Ketika kalian berdoa Rosario, setelah setiap peristiwa, ucapkanlah: Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan Kerahiman-Mu."
Kedua, doa singkat yang diminta Bunda Maria kepada kita melalui ketiga anak gembala untuk kita doakan, ketika kita mempersembahkan korban. Doa ini sangat singkat dan penuh makna. Dengan mendoakannya, kita menyatukan segala penderitaan yang kita alami dan beban hidup kita kepada Tuhan Yesus sebagai persembahan kita untuk pertobatan orang-orang yang berdosa.
Bunda Maria berkata kepada tiga anak gembala: "Persembahkan korban-korban bagi para pendosa dan ulangi sesering mungkin, secara khusus ketika mempersembahkan sebuah korban, katakanlah: Yesus, semua ini demi cinta kepada-Mu, untuk pertobatan para pendosa, dan demi pemulihan dosa-dosa yang melawan Hati Bunda Maria yang Tak Bernoda."
Dalam keadaan sakit atau menderita, ketika kondisi lemah tak berdaya, kita dapat mendaraskan doa singkat yang diajarkan Bunda Maria itu secara perlahan dan penuh penghayatan. Doa singkat ini dapat diulang berkali-kali, sampai kedamaian meliputi hati dan rasa sakit tak lagi mendera kita.
Inilah cara sederhana untuk menyatukan rasa sakit dan penderitaan kita dengan penderitaan Tuhan Yesus dan Bunda Maria, sehingga kesakitan yang kita alami tidak sia-sia, melainkan dapat menjadi sarana pertobatan bagi jiwa-jiwa yang berdosa - siapa pun mereka.
Kamis, 05 Oktober 2023
Sukacita karena Tuhan
Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu! (Nehemia 8:11b)
Bersukacita karena Tuhan membuat kita mampu selalu mengucap syukur kepada-Nya.
Bersyukur dan memuji Tuhan sangat penting, agar kita terhindar dari percikan-percikan pikiran negatif yang dapat memicu kita untuk mengabaikan Tuhan dan menyalahkan Tuhan atas kejadian-kejadian yang kurang berkenan yang terjadi dalam hidup kita.
Bersyukurlah senantiasa!
Senin, 02 Oktober 2023
Malaikat Pelindung
Aku masih ingat mimpi itu dengan jelas. Aku berada di ruang kemudi kereta. Aku duduk dikelilingi empat pria dewasa. Dua orang duduk di sisi kiriku, sedangkan dua orang lagi berdiri di sisi kananku. Semua menatap ke arah masinis yang sedang mengoperasikan kereta.
Seraya berurai air mata, aku bertanya ke masinis, "Aku mau dibawa ke mana?" Sang masinis hanya tersenyum padaku, tidak menjawab sepatah kata pun. Keempat pria yang berada di sampingku berusaha menenangkan diriku. Salah satunya berkata, "Tenang, kami akan menemanimu...." Aku terbangun.
Mimpi tersebut kualami beberapa minggu setelah suamiku dipanggil Tuhan. Siapakah keempat pria itu? Sampai saat ini aku meyakini mereka adalah para malaikat pelindungku yang diutus Tuhan untuk menemani sepanjang perjalanan hidupku selanjutnya.
Setelah lebih dari sembilan tahun berlalu, penyertaan para malaikat pelindung tetap kurasakan. Terima kasih Tuhan untuk malaikat-malaikat-Mu.
Minggu, 17 September 2023
Seperti Dongeng
Dalam Injil, ada satu peristiwa yang seperti dongeng; ketika Yesus meminta rasul Petrus memancing ikan, lalu mengambil uang 4 dirham dari ikan pertama yang dipancingnya untuk membayar pajak bagi Yesus dan Petrus. (lihat Matius 17:27)
Semasa hidup-Nya di dunia, Yesus melakukan banyak mukjizat seperti menyembuhkan orang-orang sakit, menggandakan roti, mengusir roh jahat, membangkitkan orang mati. Tetapi kisah memancing ikan dan mengambil uang dari mulut ikan untuk membayar pajak, bagaikan dongeng Hans Christian Andersen. Saya sangat menyukai kisah yang diceritakan secara singkat oleh Injil Matius ini, karena memperlihatkan Tuhan selalu punya cara tak terduga untuk menolong manusia.
Adakah mukjizat bak dongeng yang pernah Anda alami?
Jumat, 08 September 2023
Kalah oleh Sosok Manusia
Pastor Gabriel Amorth (1 Mei 1925-16 September 2016) ditugaskan Takhta Suci Vatikan untuk melakukan pengusiran setan sejak 1986 sampai 2016. Beliau menyatakan telah melakukan 160.000 pengusiran setan selama 30 tahun pelayanannya.
Dalam buku Memories of an Exorcist karyanya, Pastor Gabriel Amorth memaparkan suatu dialog dengan setan yang diusirnya. Pastor Amorth bertanya: "Mengapa Anda merasa lebih takut, ketika saya memanggil Bunda Maria, daripada ketika saya memanggil Yesus?" "Karena aku lebih malu dikalahkan oleh sosok manusia [Bunda Maria] daripada oleh Yesus," jawab setan.
Hari ini, 8 September, Gereja Katolik merayakan kelahiran Bunda Maria; sosok manusia yang dipilih Allah Bapa untuk menjadi Ibu dari Putra-Nya yang menjelma menjadi Manusia. Selama hidup di dunia, sebagai manusia seperti kita, tentu Bunda Maria tak lepas dari berbagai godaan setan. Tetapi Bunda Maria tidak terbujuk sedikit pun oleh si jahat. Karena itu, setan lebih malu dikalahkan oleh Bunda Maria daripada oleh Yesus yang adalah Putra Allah.
Di tengah tarikan-tarikan dunia dan berbagai tipu daya si jahat, kita perlu dekat dengan Bunda Maria, agar dapat belajar darinya cara-cara menepis godaan setan. Bunda Maria senang, jika kita datang kepadanya; seperti dikatakannya dalam penampakan kepada Santa Katarina Laboure tahun 1830: "Saya sangat senang bisa membantu anak-anak yang memohon perlindungan kepada saya. Tetapi, banyak anak yang tidak pernah datang kepada saya."
Selamat Ulang Tahun, Bunda Surgawi. Bimbinglah kami selalu, agar tidak terbujuk godaan setan seperti yang engkau teladankan semasa hidupmu di dunia.
Sabtu, 02 September 2023
Kebebasan Memilih
Sebagai manusia, sering terjadi dilema antara kerinduan untuk hidup sepenuhnya bagi Tuhan di satu sisi, dan keinginan untuk menikmati dunia di sisi lain.
Ketika Yesus memanggil Petrus yang sedang menjala ikan, dengan segera ia dan adiknya Andreas pergi meninggalkan perahu mereka dan mengikuti Yesus. Dalam perjalanan mengiringi Yesus yang berkeliling mewartakan Kabar Gembira, setelah Yesus memaparkan Diri-Nya sebagai Roti Hidup, banyak murid-Nya yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti-Nya. (lihat Yohanes 6:60-66)
Maka, Yesus pun bertanya kepada 12 rasul: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Di sini tampak Yesus memberi kebebasan bagi para rasul-Nya. Petrus menjawab, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." (Yohanes 6:67-69)
Petrus terus mengikuti Yesus, meski sempat menyangkal-Nya 3x menjelang Penyaliban Yesus karena takut menderita. Pernah pula Petrus kembali menjadi nelayan, ketika Yesus telah bangkit. Tetapi setelah Yesus naik ke surga, sampai akhir hayatnya, Petrus setia menjadi pewarta Kabar Gembira.
Kisah hidup rasul Petrus dapat menjadi gambaran pilihan hidup seseorang untuk mengikuti Kristus. Ada pengalaman suka-duka, jatuh-bangun, keliru-bertobat. Satu hal yang pasti, Tuhan selalu memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidupnya.
Kamis, 24 Agustus 2023
Misteri-Mu
Selasa, 15 Agustus 2023
Kasih Seorang Anak
Selasa, 08 Agustus 2023
Berprasangka Buruk
Miryam dan Harun mengatai Musa, lantaran adik mereka itu mengambil seorang perempuan Kush sebagai istrinya. Lalu mereka berdua mempertanyakan, apakah Tuhan berfirman hanya dengan perantaraan Musa? (lihat kitab Bilangan 12:1-15)
Tuhan mendengar perbincangan Miryam dan Harun, memanggil mereka ke Kemah Pertemuan. Tuhan membela Musa. "Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" (Bilangan 12:8)
Akibat berprasangka buruk terhadap Musa, Tuhan menghukum Miryam dengan sakit kusta. Ia harus dikucilkan di luar perkemahan selama tujuh hari. Tuhan kemudian berkenan menyembuhkan Miryam karena doa Musa: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia." (Bilangan 12:13)
Kita dapat memetik hikmah dari pengalaman Miryam dan Musa tersebut. Hanya karena berprasangka buruk terhadap orang pilihan Tuhan, Miryam mendapat hukuman dari Tuhan. Dan Musa, meskipun dipandang rendah dan buruk oleh kakaknya, tetap tulus hati memohon kepada Tuhan untuk kesembuhan kakaknya. Tuhan membela orang yang hidup seturut firman-Nya.
Jumat, 14 Juli 2023
Selembar Brosur
Seorang teman mengaku tertarik kepada agama Katolik lantaran selembar brosur yang ia temui di jalan. Informasi tentang suatu acara yang akan diselenggarakan di sebuah gereja Katolik telah membawa ibu ini mengenal Kristus, kemudian mengimaninya.
Pengalaman ini diceritakan temanku bertahun silam, tetapi aku selalu mengingatnya sebagai penyemangat. Tak ada kata-kata yang terbuang percuma, tak ada perasaan sia-sia saja mewartakan. Tuhan selalu punya cara untuk menjangkau jiwa-jiwa.
Demikian pula ratusan tulisan yang ada di blog ini, semoga menjadi berkat bagi yang membacanya.
Selasa, 11 Juli 2023
Menghargai Pemberian
Vincent van Gogh (1853-1890), pelukis terkenal asal Belanda menyandang sakit mental. Suatu malam menjelang Natal tahun 1888, van Gogh memotong daun telinga kirinya dengan pisau cukur, setelah bertengkar dengan temannya yang juga pelukis. Ia ditemukan polisi dan dibawa ke rumah sakit.
Setahun berselang, kepada dokter Felix Rey yang telah mengobatinya, van Gogh memberikan lukisan karyanya Potret Dokter Felix Rey. Namun, rupanya sang dokter muda ini tidak suka lukisan. Ia bahkan sempat memakai lukisan dari van Gogh itu untuk memperbaiki kandang ayamnya. Kemudian, lukisan Potret Dokter Felix Rey beralih ke tangan orang lain. Tahun 2016, lukisan yang dipajang di Museum Seni Rupa Pushkin di Moskow itu diperkirakan bernilai lebih dari US$ 50 juta.
Seberapa besarkah penghargaan kita kepada pemberian orang lain? Seberapa besar pula kita sebagai umat beriman kristiani menghargai pemberian diri Kristus? Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari.
Sabtu, 01 Juli 2023
Wajah-Mu
(Dirangkai dari Mazmur 27:8, Mazmur 31:17, Mazmur 119:135, Mazmur 17:15)
Senin, 26 Juni 2023
Perjalanan Abram adalah Perjalanan Kita
Ketika Tuhan meminta Abram (kemudian bernama Abraham) pergi dari tanah kelahirannya ke tempat yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya, Abram melaksanakan perintah itu dengan taat. Meski belum tahu tujuannya, tidak tahu apa yang bakal dijumpai dalam perjalanannya, berapa lama ia harus berjalan, Abram menjalani tanpa ragu. (lihat Kejadian 12:1-9)
Perjalanan Abram adalah perjalanan kita. Pada saat Tuhan meminta kita melakukan sesuatu - ibarat sebuah perjalanan, kita tidak tahu tantangan yang bakal kita hadapi dan apa yang akan kita alami dengan melakukan yang Tuhan kehendaki.
Seperti Abram yang percaya penuh kepada Tuhan yang memanggilnya, dengan iman yang teguh kita pun dapat melaksanakan dengan baik apa yang Tuhan inginkan dari kita.
Senin, 19 Juni 2023
Bunga Matahari
Minggu, 11 Juni 2023
Menghadapi Hari Baru
Awali hari baru dengan berbekal:
- Persatuan dengan Kristus melalui Sakramen Mahakudus
- Penerangan Roh Kudus
- Pendampingan Bunda Surgawi
Dengan tenang dan mantap kita melangkah menuju Kerajaan Allah.
Minggu, 04 Juni 2023
Juara
Rabu, 31 Mei 2023
Perjumpaan di Akhir Bulan
Kamis, 18 Mei 2023
Pergi kepada Bapa
Senin, 01 Mei 2023
Bulan Maria
Ketika menampakkan diri di Fatima-Portugal pada 13 Juni 1917, Bunda Maria mengatakan kepada Lusia, salah satu pelihat, bahwa "Yesus ingin agar engkau (Lusia) membuatku dikenal dan dicintai. Ia (Yesus) ingin dunia mengadakan devosi kepada Hatiku Yang Tak Bernoda. Kepada mereka yang menghayatinya, aku menjanjikan keselamatan dan Allah akan mencintai jiwa-jiwa ini bagaikan bunga-bunga yang kuletakkan untuk memperindah takhta-Nya."
Apa yang disampaikan Bunda Maria dalam penampakan di Fatima tersebut, telah "diramalkan" oleh St. Louis-Marie de Montfort lebih dari 200 tahun sebelumnya, ketika ia menulis dalam buku Bakti yang Sejati kepada Maria, 55: Allah ingin agar Ibunda-Nya yang suci - lebih dari sebelumnya - kini lebih dikenal, lebih dikasihi dan lebih dihormati. Hal ini pasti akan terjadi, apabila kaum pilihan masuk, dengan rahmat dan penerangan Roh Kudus, dalam praktik batiniah dan sempurna yang nanti akan aku sampaikan kepada mereka.
Bulan Mei yang dikhususkan Gereja Katolik sebagai Bulan Maria, menjadi kesempatan bagi kita untuk semakin dekat kepada Santa Perawan Maria. Sudahkah kita memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya untuk lebih mengenal dan mencintai Bunda Maria?
Jumat, 28 April 2023
7.464 km
Minggu, 09 April 2023
Bangkit
Sabtu, 08 April 2023
Sabtu yang Sunyi
Jumat, 07 April 2023
Diam
"Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." (Lukas 23:35)
"Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" (Lukas 23:37)
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" (Lukas 23:39)
Kamis, 06 April 2023
Terima Kasih 7x
Minggu, 02 April 2023
Ketika Pujian Berganti Jadi Hujatan
Siapa yang tidak senang disanjung, dipuja-puji? Sekarang malah ada sebagian orang yang sengaja pamer, demi mendapat pujian.
Yesus pun mengalami puja-puji orang banyak, ketika Ia memasuki kota Yerusalem dengan menunggang keledai. Tetapi, Yesus tidak terbuai oleh teriakan orang-orang: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" (Matius 21:9) Yesus sudah mengetahui, setelah puja-puji ini berakhir, kesengsaraan dan penderitaan menanti-Nya.
Pujian manusia tidaklah kekal. Dalam sekejap, pujian berganti jadi makian dan hujatan. Manusia mudah dibelokkan oleh berbagai kepentingan. Saat kita mengalami pujian berubah jadi cercaan, padahal kita melakukan yang baik dan benar, ingatlah akan pengalaman Yesus ini. Yakinlah, setelah kesengsaraan dan penderitaan, ada Paskah menanti.
Jumat, 17 Maret 2023
Menjawab dalam Persembunyian Guntur
dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau; Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur, Aku telah menguji engkau dekat air Meriba. (Mazmur 81:8)
Ketika bangsa Israel di bawah pimpinan Musa keluar dari Mesir untuk menuju tanah terjanji Kanaan, mereka melewati berbagai tempat. Dari padang gurun Sin, mereka meneruskan perjalanan dan berkemah di Rafidim. Tetapi di sana tidak ada air untuk diminum. Mereka mulai bertengkar dengan Musa. (lihat Keluaran 17:1-7)
Tuhan menjawab Musa, memintanya mengetuk gunung batu di Horeb dengan tongkat yang dipakai Musa saat memukul sungai Nil. Air memancar dari celah batu yang dipukul Musa, bangsa Israel dapat memuaskan dahaga mereka. Tempat itu kemudian dinamai Masa dan Meriba sebagai penanda di sana orang Israel telah mencobai Tuhan dengan mengatakan: "Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?"
Suara guntur pasti keras, menggelegar, tidak nyaman di telinga. Tetapi dalam ayat Mazmur di atas, justru dikatakan bahwa Tuhan menjawab manusia dalam persembunyian guntur.
Guntur melambangkan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tetapi dengan iman kita yakin, di balik hal-hal yang tidak kita kehendaki: yang menyudutkan dan merugikan kita, yang menyakitkan dan melemahkan kita; sejatinya jawaban Tuhan tersedia di sana.
Selasa, 14 Maret 2023
Memilih
Sabtu, 04 Maret 2023
Pengorbanan Kecil
Melewati etalase toko penjual aneka kue dengan tampilan yang menggugah selera, ingin rasanya membeli beberapa di antaranya. Di toko sebelahnya terpampang berbagai menu makanan hemat-meriah. Terbit lagi keinginan untuk membungkusnya.
Matiraga.... tak harus berwujud yang spektakuler. Pengorbanan-pengorbanan kecil sebagai bentuk penyangkalan diri bisa dilakukan setiap hari. Persembahkanlah semua itu sebagai silih atas dosa-dosa dan tanda kasih kepada Tuhan.
Rabu, 22 Februari 2023
Menemui-Mu di Padang Gurun
Perjalanan menyusuri padang gurun kali ini sangat berbeda, karena aku ditemani Ibu-Mu. Memang, aku yang meminta ia menemaniku, supaya aku dapat memandang keindahan padang gurun bersamanya. Ibu-Mu sudah punya pengalaman luas mengarungi padang gurun. Didampinginya, aku tidak akan tersesat dalam perjalanan ini. Kuharap Engkau sabar menunggu kedatangan kami untuk menemui-Mu.
Sabtu, 11 Februari 2023
Memilih Yang Sangat Sederhana
Pernahkah Anda bayangkan, apa jadinya jika Tuhan Yesus hadir secara fisik di hadapan kita?
Ingat pengalaman sepasukan prajurit dan penjaga Bait Allah yang disuruh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi untuk menangkap Yesus di Taman Getsemani? Ketika Yesus menanggapi mereka dengan mengatakan, "Akulah Dia," para prajurit mundur dan jatuh ke tanah. (lihat Yohanes 18:3-6)
Atau pengalaman Saulus dalam perjalanan ke Damsyik untuk menangkap murid-murid Tuhan. Tiba-tiba cahaya memancar dari langit, Saulus rebah ke tanah dan mendengar suara yang berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Perjumpaan dengan Yesus yang sangat bercahaya membuatnya tidak dapat melihat. (lihat Kisah Para Rasul 9:3-9)
Keilahian Yesus begitu dahsyat, sehingga membuat orang-orang rebah bahkan buta karena terpapar kemahakuasaan-Nya. Yesus sendiri telah berpesan agar menjelang hari kedatangan Tuhan kembali, kita: "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Lukas 21:36)
Lalu, bagaimana dengan kepingan roti bundar putih kecil yang kita sambut dalam Perayaan Ekaristi? Jangan ada keraguan sedikit pun bahwa Sakramen Mahakudus yang kita terima bukan Tubuh Kristus, lantaran penampilan yang rapuh dan polos. Justru Tuhan Yesus memilih bentuk yang sangat sederhana, agar dapat menyatu dengan kita, tanpa membuat kita rebah ke tanah. Daya kuasa Sakramen Mahakudus - Tubuh Kristus - yang kita sambut dalam Perayaan Ekaristi sangat luar biasa, meski penampilan-Nya sangat sederhana. Anda bisa membuktikannya.
Sabtu, 04 Februari 2023
Tak Bisa Digantikan
Bill Gates memprediksi, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin canggih, bisa menggusur pekerja kantoran, sama seperti robot yang mengancam pekerja di pabrik. "Seiring waktu, tenaga kerja akan pergi dan melakukan pekerjaan lain, tapi kini akan ada lebih banyak kecemasan tentang fakta bahwa AI menargetkan pekerja kerah putih," kata Gates. (dikutip dari berita di detik.com, 30 Januari 2023)
Berita-berita lain mengungkapkan betapa hebat si AI ini. Ada AI yang bisa menyebutkan warna rambut orang yang berbicara dengannya, ada pula yang dapat memainkan irama lagu-lagu persis seperti yang pernah dimainkan grup band legendaris, bahkan ada AI yang pandai melukis.
Anda cemas karena AI sudah mulai mengambil porsi peran manusia? Jangan takut. Ada satu peran yang tak bisa digantikan AI secanggih apa pun, yakni peran manusia yang mengedepankan hati. Manusia memiliki hati yang tidak ada pada AI.
Hati manusia yang murni dan tulus mampu mengungkapkan cinta. "Pekerjaan" mencinta tidak dapat dilakukan AI. Hanya manusia sebagai ciptaan Allah yang dibentuk segambar dengan-Nya, dapat mencinta seperti Allah mencintai manusia.
Ungkapkanlah cintamu kepada Tuhan dan sesama, maka engkau adalah ciptaan yang sangat hebat, melampaui semua AI.
Kamis, 02 Februari 2023
Yang Didambakan
Sejatinya yang didambakan setiap insan adalah kebahagiaan batin, yang hanya dapat diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Relasi erat dengan Yang Mahakuasa memampukan seseorang memancarkan sifat-sifat keilahian, yang kemudian ditanggapi dengan sukacita oleh sesamanya, dan selanjutnya membawa kebahagiaan batin bagi orang itu.
Senin, 30 Januari 2023
Konten yang Viral
Tingkah laku manusia semakin tak terkendali. Dalam sebuah tayangan di televisi, tampak remaja putri belasan tahun memakai palu merusak patung yang telah lebih dari 200 tahun menghiasi taman kota itu. Di negara berbeda, perempuan berusia sekitar 20 tahunan merekam adegan saat dirinya menjatuhkan dua kursi dari apartemennya di lantai 46. Ia tidak peduli, apakah di bawah sana ada orang atau kendaraan yang melintas dan bakal celaka kalau tertimpa kursi.
Kisah yang lebih menyayat: dua remaja pria memilih tidak menolong seorang remaja pria lain yang nyaris terjatuh ke sungai. Anak ini tampak sangat ketakutan, berpegang erat di tepi sungai demi mempertahankan diri. Tetapi kedua remaja lain itu malah merekam adegan, saat mereka melepaskan cengkeraman kuat remaja pria itu. Sang remaja tewas lantaran jatuh ke sungai dari ketinggian dan ia tidak bisa berenang.
Ketidakjujuran, kekerasan, kejahatan telah menjadi hal biasa demi konten yang viral di media sosial. Pokoknya, buat konten yang spektakuler - tanpa peduli akibatnya bagi orang lain atau lingkungan di sekitar; unggah di media sosial, viralkan supaya bisa memperoleh ketenaran dan uang. Nilai-nilai luhur dan kebaikan kalah, semata untuk egoisme pribadi. Padahal, ketenaran yang diperoleh karena konten yang viral tak bertahan lama.
Rasul Paulus menasihatkan yang berbeda. Sebagai anak-anak Terang yang telah dibangkitkan bersama Kristus, hendaklah kita mencari perkara yang di atas, di mana Kristus berada. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (Kolose 3:2-3).
Hidup yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah, itulah yang perlu kita tekuni di dunia ini, sampai tiba saatnya kita kembali ke tempat asal mula kita diciptakan. Di sana tidak ada media sosial, tak perlu lagi mencari-cari konten untuk diviralkan.
Senin, 09 Januari 2023
Pemurnian Jiwa
Terkejut aku mendengar berita itu. Orang yang sebelumnya tampak selalu sehat, menderita sakit kanker stadium akhir di usia tujuh puluh tahunan. Tuhan, mengapa Engkau memperkenankan ini terjadi padanya?
Dalam kontemplasi aku mendapatkan jawabannya: setiap orang perlu mengalami pemurnian jiwa, sebelum layak masuk ke Kerajaan Surga. Masa pemurnian jiwa bisa berlangsung cepat, bisa pula lama; sedangkan tempat pemurnian jiwa bisa terjadi di dunia - misalnya melalui sakit yang diderita atau cara pemurnian lain, bisa pula berlangsung setelah seseorang meninggal - yakni di api penyucian.
Terhadap orang yang tengah mengalami pemurnian jiwa, kita dapat memberi peneguhan dan penghiburan kepadanya; tetapi yang terutama ialah mendoakannya agar ia dengan ikhlas dan tabah menjalani pemurnian jiwa ini, sampai akhirnya Tuhan berkenan memberinya mahkota kemuliaan di Surga.
Kamis, 05 Januari 2023
Kurang Percaya
"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" tanya Natanael kepada Filipus yang datang kepadanya dan mengatakan telah menemukan Dia yang disebut Musa dalam kitab Taurat (lihat Yohanes 1:45-46).
Rasa kurang percaya kerap menjadi kendala bagi kita dalam memandang suatu hal. Memasuki tahun 2023 yang diramalkan banyak pihak bakal menjadi tahun dengan kesuraman ekonomi - adakah rasa kurang percaya akan penyelenggaraan kasih Tuhan menguasai hati dan hidup kita? Akankah kita seperti Natanael mengatakan: mungkinkah sesuatu yang baik terjadi di tahun 2023?
"Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" kata Yesus (Markus 9:23)