Minggu, 31 Desember 2023

Doa pada Penutupan Tahun

Bersama Daud berdoa pada hari penutupan tahun ini:

Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, 
sebab aku telah hidup dalam ketulusan;
kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku.
Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu,
dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Aku tidak duduk dengan penipu, 
dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;
aku benci kepada perkumpulan orang yang berbuat jahat,
dan dengan orang fasik aku tidak duduk.
Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah,
lalu berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN,
sambil memperdengarkan nyanyian syukur dengan nyaring,
dan menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib.
TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu 
dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam.
Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa,
atau hidupku bersama-sama orang penumpah darah, 
yang pada tangannya melekat perbuatan mesum,
dan yang tangan kanannya menerima suapan.
Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan;
bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.
Kakiku berdiri di tanah yang rata;
aku mau memuji TUHAN dalam jemaah.

(Mazmur 26:1-12)

Minggu, 24 Desember 2023

Kehadiran-Mu

Membayangkan malam Natal dalam kesyahduan,
di antara kerlip lampu-lampu di pohon cemara,
bola-bola keemasan berkilau tertimpa cahaya.
 
Di kegelapan malam yang sunyi,
sayup terdengar kidung puji-pujian,
sukacita bagi Bayi Yesus yang lahir ke dunia,
 
Betapa aku ingin menyambut kehadiran-Mu,
dalam keheningan dengan kedamaian,
sebuah malam Natal yang meresap di relung hati.

Meski yang kualami tahun ini jauh dari bayanganku,
hadirlah ya Yesusku, dalam hiruk-pikuk kesibukanku,
dan ketika malam ini berlalu, Engkau tetap tinggal bersamaku.

Selasa, 19 Desember 2023

Makna Keberhasilan

Keberhasilan bukanlah berapa banyak jumlah pengikut, berapa banyak materi yang diperoleh, berapa banyak kekuasaan yang digenggam. Keberhasilan sejati adalah ketika seseorang berani melaksanakan kehendak Tuhan dengan segenap hati, tanpa mengukur untung-rugi bagi diri sendiri.


Rabu, 29 November 2023

Ketinggalan Zaman?

Banyak gereja beralih fungsi di negara-negara maju, seolah umat manusia tak butuh lagi tempat untuk beribadah, menyembah dan memuji Tuhan. Lalu muncul suara-suara agar Gereja introspeksi diri, melakukan terobosan-terobosan supaya tidak ketinggalan zaman. 

Apakah ajaran-ajaran Yesus Kristus yang disampaikan-Nya di muka bumi ini lebih dari 2000 tahun silam sudah ketinggalan zaman, sehingga perlu disesuaikan dengan zaman sekarang?

Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Ibrani, "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing." (Ibrani 13:8-9)

Kita mengimani Yesus Kristus yang tetap sama, berarti ajaran-ajaran yang disampaikan-Nya pun tetap sama untuk zaman lampau, zaman sekarang, dan zaman yang akan datang. Berhati-hatilah menanggapi gejolak saat ini. Teguhkan iman dan pengharapan hanya pada Kebenaran Kristus. 

Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu: Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Timotius 6:13-16)

Sabtu, 04 November 2023

Kuangkat Jiwaku

Dalam mazmurnya, Daud berujar, "Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku." (Mazmur 25:1)

Pada mazmur yang lain, Daud berdoa, "Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku. Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. (Mazmur 86:4-5)

Apa artinya "kuangkat jiwaku"? Mengangkat jiwa menyiratkan keterarahan budi dan hati seseorang kepada Tuhan. Manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Dengan mengangkat jiwa, seseorang secara sadar melepaskan jiwanya dari ikatan-ikatan yang mengikat dalam tubuhnya, kemudian mengarahkan jiwanya ke tingkat roh untuk berkomunikasi dengan Tuhan.

Seperti diteladankan Daud, kita pun dapat mengangkat jiwa kita untuk mendekatkan diri ke Tuhan dan berelasi akrab dengan-Nya. 

Betapa jiwa kita akan bersorak kegirangan, memuji Tuhan dengan segenap hati; tatkala kita yang masih menjejak di bumi ini dapat mengangkat jiwa kita naik ke tingkat roh, untuk menatap Roh Tuhan dengan mata batin dan merasakan kesatuan dengan-Nya.

Rabu, 01 November 2023

Perantaraan Para Kudus

Para Kudus yang telah mulia di surga, selalu berdoa bagi dunia, terutama untuk umat beriman kristiani yang menyerukan nama para Kudus dan memohon doa melalui perantaraan mereka. 

Saat para Kudus melihat dari surga berbagai penderitaan di bumi, mereka tidak menjadi tawar hati dan terbeban, karena mereka telah keluar dari kesusahan besar dan telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (lihat Wahyu 7:14). Selalu ada sukacita di surga atas kemenangan Anak Domba Allah.

Para Kudus di surga memandang segalanya dengan penuh syukur atas Keagungan dan Kerahiman Allah. Mereka berdoa bagi umat manusia yang masih berziarah di bumi. Mereka percaya akan kuasa kasih Tuhan untuk penyelesaian segala masalah yang dihadapi umat manusia, karena mereka sendiri telah mengalami  penderitaan salib ketika mereka hidup di dunia.

Jumat, 13 Oktober 2023

Doakanlah Ini di Kala Menderita atau Sakit

Dalam penampakan Bunda Maria di Fatima - Portugal selama 6 kali (13 Mei - 13 Oktober 1917), ada dua doa yang diajarkan Bunda Maria kepada tiga anak gembala. Kedua doa singkat ini disampaikan Bunda Maria pada penampakan ke-3 tanggal 13 Juli 1917.

Pertama, doa singkat yang sudah biasa kita daraskan di akhir setiap peristiwa dalam doa Rosario. Kepada Lusia, Fransiskus, dan Yasinta - Bunda Maria berkata: "Ketika kalian berdoa Rosario, setelah setiap peristiwa, ucapkanlah: Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan Kerahiman-Mu."

Kedua, doa singkat yang diminta Bunda Maria kepada kita melalui ketiga anak gembala untuk kita doakan, ketika kita mempersembahkan korban. Doa ini sangat singkat dan penuh makna. Dengan mendoakannya, kita menyatukan segala penderitaan yang kita alami dan beban hidup kita kepada Tuhan Yesus sebagai persembahan kita untuk pertobatan orang-orang yang berdosa.

Bunda Maria berkata kepada tiga anak gembala: "Persembahkan korban-korban bagi para pendosa dan ulangi sesering mungkin, secara khusus ketika mempersembahkan sebuah korban, katakanlah: Yesus, semua ini demi cinta kepada-Mu, untuk pertobatan para pendosa, dan demi pemulihan dosa-dosa yang melawan Hati Bunda Maria yang Tak Bernoda."

Dalam keadaan sakit atau menderita, ketika kondisi lemah tak berdaya, kita dapat mendaraskan doa singkat yang diajarkan Bunda Maria itu secara perlahan dan penuh penghayatan. Doa singkat ini dapat diulang berkali-kali, sampai kedamaian meliputi hati dan rasa sakit tak lagi mendera kita. 

Inilah cara sederhana untuk menyatukan rasa sakit dan penderitaan kita dengan penderitaan Tuhan Yesus dan Bunda Maria, sehingga kesakitan yang kita alami tidak sia-sia, melainkan dapat menjadi sarana pertobatan bagi jiwa-jiwa yang berdosa - siapa pun mereka.

Kamis, 05 Oktober 2023

Sukacita karena Tuhan

 Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu! (Nehemia 8:11b)

Bersukacita karena Tuhan membuat kita mampu selalu mengucap syukur kepada-Nya

Bersyukur dan memuji Tuhan sangat penting, agar kita terhindar dari percikan-percikan pikiran negatif yang dapat memicu kita untuk mengabaikan Tuhan dan menyalahkan Tuhan atas kejadian-kejadian yang kurang berkenan yang terjadi dalam hidup kita.

Bersyukurlah senantiasa!

Senin, 02 Oktober 2023

Malaikat Pelindung

Aku masih ingat mimpi itu dengan jelas. Aku berada di ruang kemudi kereta. Aku duduk dikelilingi empat pria dewasa. Dua orang duduk di sisi kiriku, sedangkan dua orang lagi berdiri di sisi kananku. Semua menatap ke arah masinis yang sedang mengoperasikan kereta.

Seraya berurai air mata, aku bertanya ke masinis, "Aku mau dibawa ke mana?" Sang masinis hanya tersenyum padaku, tidak menjawab sepatah kata pun. Keempat pria yang berada di sampingku berusaha menenangkan diriku. Salah satunya berkata, "Tenang, kami akan menemanimu...." Aku terbangun.

Mimpi tersebut kualami beberapa minggu setelah suamiku dipanggil Tuhan. Siapakah keempat pria itu? Sampai saat ini aku meyakini mereka adalah para malaikat pelindungku yang diutus Tuhan untuk menemani sepanjang perjalanan hidupku selanjutnya.

Setelah lebih dari sembilan tahun berlalu, penyertaan para malaikat pelindung tetap kurasakan. Terima kasih Tuhan untuk malaikat-malaikat-Mu. 

Malaikat Allah, engkau yang diserahi oleh kemurahan Tuhan untuk melindungi aku, terangilah, lindungilah, bimbinglah, dan hantarkanlah aku. Amin.


Minggu, 17 September 2023

Seperti Dongeng

Dalam Injil, ada satu peristiwa yang seperti dongeng; ketika Yesus meminta rasul Petrus memancing ikan, lalu mengambil uang 4 dirham dari ikan pertama yang dipancingnya untuk membayar pajak bagi Yesus dan Petrus. (lihat Matius 17:27)

Semasa hidup-Nya di dunia, Yesus melakukan banyak mukjizat seperti menyembuhkan orang-orang sakit, menggandakan roti, mengusir roh jahat, membangkitkan orang mati. Tetapi kisah memancing ikan dan mengambil uang dari mulut ikan untuk membayar pajak, bagaikan dongeng Hans Christian Andersen. Saya sangat menyukai kisah yang diceritakan secara singkat oleh Injil Matius ini, karena memperlihatkan Tuhan selalu punya cara tak terduga untuk menolong manusia.  

Adakah mukjizat bak dongeng yang pernah Anda alami?


Jumat, 08 September 2023

Kalah oleh Sosok Manusia

Pastor Gabriel Amorth (1 Mei 1925-16 September 2016) ditugaskan Takhta Suci Vatikan untuk melakukan pengusiran setan sejak 1986 sampai 2016. Beliau menyatakan telah melakukan 160.000 pengusiran setan selama 30 tahun pelayanannya.

Dalam buku Memories of an Exorcist karyanya, Pastor Gabriel Amorth memaparkan suatu dialog dengan setan yang diusirnya. Pastor Amorth bertanya: "Mengapa Anda merasa lebih takut, ketika saya memanggil Bunda Maria, daripada ketika saya memanggil Yesus?" "Karena aku lebih malu dikalahkan oleh sosok manusia [Bunda Maria] daripada oleh Yesus," jawab setan.

Hari ini, 8 September, Gereja Katolik merayakan kelahiran Bunda Maria; sosok manusia yang dipilih Allah Bapa untuk menjadi Ibu dari Putra-Nya yang menjelma menjadi Manusia. Selama hidup di dunia, sebagai manusia seperti kita, tentu Bunda Maria tak lepas dari berbagai godaan setan. Tetapi Bunda Maria tidak terbujuk sedikit pun oleh si jahat. Karena itu, setan lebih malu dikalahkan oleh Bunda Maria daripada oleh Yesus yang adalah Putra Allah.  

Di tengah tarikan-tarikan dunia dan berbagai tipu daya si jahat, kita perlu dekat dengan Bunda Maria, agar dapat belajar darinya cara-cara menepis godaan setan. Bunda Maria senang, jika kita datang kepadanya; seperti dikatakannya dalam penampakan kepada Santa Katarina Laboure tahun 1830: "Saya sangat senang bisa membantu anak-anak yang memohon perlindungan kepada saya. Tetapi, banyak anak yang tidak pernah datang kepada saya." 

Selamat Ulang Tahun, Bunda Surgawi. Bimbinglah kami selalu, agar tidak terbujuk godaan setan seperti yang engkau teladankan semasa hidupmu di dunia.


Sabtu, 02 September 2023

Kebebasan Memilih

Sebagai manusia, sering terjadi dilema antara kerinduan untuk hidup sepenuhnya bagi Tuhan di satu sisi, dan keinginan untuk menikmati dunia di sisi lain. 

Ketika Yesus memanggil Petrus yang sedang menjala ikan, dengan segera ia dan adiknya Andreas pergi meninggalkan perahu mereka dan mengikuti Yesus. Dalam perjalanan mengiringi Yesus yang berkeliling mewartakan Kabar Gembira, setelah Yesus memaparkan Diri-Nya sebagai Roti Hidup, banyak murid-Nya yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti-Nya. (lihat Yohanes 6:60-66)

Maka, Yesus pun bertanya kepada 12 rasul: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Di sini tampak Yesus memberi kebebasan bagi para rasul-Nya. Petrus menjawab, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." (Yohanes 6:67-69)

Petrus terus mengikuti Yesus, meski sempat menyangkal-Nya 3x menjelang Penyaliban Yesus karena takut menderita. Pernah pula Petrus kembali menjadi nelayan, ketika Yesus telah bangkit. Tetapi setelah Yesus naik ke surga, sampai akhir hayatnya, Petrus setia menjadi pewarta Kabar Gembira. 

Kisah hidup rasul Petrus dapat menjadi gambaran pilihan hidup seseorang untuk mengikuti Kristus. Ada pengalaman suka-duka, jatuh-bangun, keliru-bertobat. Satu hal yang pasti, Tuhan selalu memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidupnya. 


Kamis, 24 Agustus 2023

Misteri-Mu

Biarkan misteri-Mu tetap terselubung di mata manusia,
karena itulah bukti Kemahakuasaan-Mu,
sekaligus ketidakberdayaan ciptaan-Mu,
dan kami akan memuji Keagungan-Mu seumur hidup kami.
 

Selasa, 15 Agustus 2023

Kasih Seorang Anak

Adakah seorang anak yang berbakti dan mengasihi orang tuanya, akan bersikap tidak peduli terhadap orang tuanya?
 
Di tengah sengsara-Nya dalam sakratul maut di kayu salib, Yesus tetap memerhatikan Ibu-Nya. Perkataan Yesus yang menyerahkan Ibu-Nya kepada Yohanes, murid-Nya, bukti sangat jelas kasih Yesus kepada Ibu-Nya. 
 
Ketika Gereja Katolik melalui Paus Pius XII menerbitkan dogma yang menyatakan Santa Perawan Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya pada 1 November 1950, bukan sekadar penghormatan Gereja kepada Bunda Maria. Terlebih lagi, ajaran resmi Gereja tersebut semakin menegaskan kasih Yesus yang begitu besar kepada Ibu-Nya. 
 
Yesus ingin selalu bersama Ibu-Nya. Maka, setelah Sang Ibu menyelesaikan tugas perutusannya di dunia dengan penuh kasih dan ketaatan kepada Allah, ia memperoleh mahkota kemuliaan melalui pengangkatannya ke surga. 
 
Bagaimana sikap kita sebagai pengikut-pengikut Yesus terhadap Ibunda-Nya? Apakah kita telah menaruh kasih kepadanya seperti Yesus mencintainya?
 
“Jangan takut untuk sangat mencintai Santa Perawan Maria, karena cintamu kepadanya tidak akan pernah lebih besar dari cinta Yesus kepada Ibu-Nya.” (Santo Maximilian Maria Kolbe)
 

Selasa, 08 Agustus 2023

Berprasangka Buruk

Miryam dan Harun mengatai Musa, lantaran adik mereka itu mengambil seorang perempuan Kush sebagai istrinya. Lalu mereka berdua mempertanyakan, apakah Tuhan berfirman hanya dengan perantaraan Musa? (lihat kitab Bilangan 12:1-15)

Tuhan mendengar perbincangan Miryam dan Harun, memanggil mereka ke Kemah Pertemuan. Tuhan membela Musa. "Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa Tuhan. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?" (Bilangan 12:8)

Akibat berprasangka buruk terhadap Musa, Tuhan menghukum Miryam dengan sakit kusta. Ia harus dikucilkan di luar perkemahan selama tujuh hari. Tuhan kemudian berkenan menyembuhkan Miryam karena doa Musa: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia." (Bilangan 12:13)

Kita dapat memetik hikmah dari pengalaman Miryam dan Musa tersebut. Hanya karena berprasangka buruk terhadap orang pilihan Tuhan, Miryam mendapat hukuman dari Tuhan. Dan Musa, meskipun dipandang rendah dan buruk oleh kakaknya, tetap tulus hati memohon kepada Tuhan untuk kesembuhan kakaknya. Tuhan membela orang yang hidup seturut firman-Nya.

Jumat, 14 Juli 2023

Selembar Brosur

Seorang teman mengaku tertarik kepada agama Katolik lantaran selembar brosur yang ia temui di jalan. Informasi tentang suatu acara yang akan diselenggarakan di sebuah gereja Katolik telah membawa ibu ini mengenal Kristus, kemudian mengimaninya.

Pengalaman ini diceritakan temanku bertahun silam, tetapi aku selalu mengingatnya sebagai penyemangat. Tak ada kata-kata yang terbuang percuma, tak ada perasaan sia-sia saja mewartakan. Tuhan selalu punya cara untuk menjangkau jiwa-jiwa. 

Demikian pula ratusan tulisan yang ada di blog ini, semoga menjadi berkat bagi yang membacanya.

Selasa, 11 Juli 2023

Menghargai Pemberian

Vincent van Gogh (1853-1890), pelukis terkenal asal Belanda menyandang sakit mental. Suatu malam menjelang Natal tahun 1888, van Gogh memotong daun telinga kirinya dengan pisau cukur, setelah bertengkar dengan temannya yang juga pelukis. Ia ditemukan polisi dan dibawa ke rumah sakit.

Setahun berselang, kepada dokter Felix Rey yang telah mengobatinya, van Gogh memberikan lukisan karyanya Potret Dokter Felix Rey. Namun, rupanya sang dokter muda ini tidak suka lukisan. Ia bahkan sempat memakai lukisan dari van Gogh itu untuk memperbaiki kandang ayamnya. Kemudian, lukisan Potret Dokter Felix Rey beralih ke tangan orang lain. Tahun 2016, lukisan yang dipajang di Museum Seni Rupa Pushkin di Moskow itu diperkirakan bernilai lebih dari US$ 50 juta.

Seberapa besarkah penghargaan kita kepada pemberian orang lain? Seberapa besar pula kita sebagai umat beriman kristiani menghargai pemberian diri Kristus? Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari.

Sabtu, 01 Juli 2023

Wajah-Mu

Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. 
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

(Dirangkai dari Mazmur 27:8, Mazmur 31:17, Mazmur 119:135, Mazmur 17:15)

Senin, 26 Juni 2023

Perjalanan Abram adalah Perjalanan Kita

Ketika Tuhan meminta Abram (kemudian bernama Abraham) pergi dari tanah kelahirannya ke tempat yang akan ditunjukkan Tuhan kepadanya, Abram melaksanakan perintah itu dengan taat. Meski belum tahu tujuannya, tidak tahu apa yang bakal dijumpai dalam perjalanannya, berapa lama ia harus berjalan, Abram menjalani tanpa ragu. (lihat Kejadian 12:1-9)

Perjalanan Abram adalah perjalanan kita. Pada saat Tuhan meminta kita melakukan sesuatu - ibarat sebuah perjalanan, kita tidak tahu tantangan yang bakal kita hadapi dan apa yang akan kita alami dengan melakukan yang Tuhan kehendaki. 

Seperti Abram yang percaya penuh kepada Tuhan yang memanggilnya, dengan iman yang teguh kita pun dapat melaksanakan dengan baik apa yang Tuhan inginkan dari kita.

Senin, 19 Juni 2023

Bunga Matahari

Bunga matahari satu batang pohon satu bunga,
tumbuh mengarah ke matahari,
mengumpulkan biji yang banyak dalam bunganya.

Seperti bunga matahari - hendaknya
kita berteguh hati menghadapi berbagai tantangan,
mengarahkan pandangan dan hati ke Tuhan,
menyimpan banyak hal baik dalam tabungan surgawi.

Ketika bunga matahari mengering, layu, dan mati,
diperoleh banyak biji sebagai generasi penerus.   
Ketika tiba saat kita beralih dari dunia ini,
semoga Tuhan berkenan menerima persembahan hidup kita.

Minggu, 11 Juni 2023

Menghadapi Hari Baru

Awali hari baru dengan berbekal:

- Persatuan dengan Kristus melalui Sakramen Mahakudus

- Penerangan Roh Kudus

- Pendampingan Bunda Surgawi

Dengan tenang dan mantap kita melangkah menuju Kerajaan Allah.

Minggu, 04 Juni 2023

Juara

Setiap orang tentu senang kalau dirinya menjadi juara dalam kompetisi. Rasa bangga menyeruak, merasa diri lebih hebat dari yang lain. Namun sebaliknya, orang merasa bodoh dan malu, saat mengetahui ia tidak menjadi juara. Apalagi jika orang itu mewakili sebuah tim yang menggantungkan harapan kemenangan kepadanya. 

Itulah yang terjadi, saat tim-ku menjadi juara paling bawah dalam suatu kompetisi. Keruan saja, aku yang menjadi juru bicara tim menjadi malu dan merasa jadi orang paling bodoh di ruangan itu. 

Ketika merefleksikan pengalaman tersebut, timbul pertanyaan dalam hati: mengapa harus menang? Apa yang mau kubuktikan? Bukankah sepatutnya aku senang melihat orang-orang lain meraih keberhasilan? 

Juara yang sejati adalah ketika kita bisa mengendalikan diri dan perasaan, dengan legawa menerima kenyataan.

Rabu, 31 Mei 2023

Perjumpaan di Akhir Bulan

Bulan Mei yang dikhususkan Gereja Katolik sebagai bulan penghormatan kepada Bunda Maria, ditutup dengan Pesta Santa Perawan Maria Mengunjungi Elisabet. 
 
Betapa sukacita Elisabet ketika dikunjungi Maria: "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" (Lukas 1:43). Semoga di Bulan Maria ini, kita pun bersukacita karena mendapat kunjungan Ibu Surgawi  melalui pengalaman-pengalaman spiritual yang kita alami. 
 
Bersama Elisabet, kita pun diteguhkan dengan mengucap: "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (Lukas 1:45)
 

Kamis, 18 Mei 2023

Pergi kepada Bapa

Kepada para rasul, sebelum Yesus menderita dan wafat di kayu salib; Yesus tidak mengatakan Ia akan meninggal, tetapi meninggalkan dunia dan pergi kepada Bapa. Para rasul hendaknya bersukacita dan Yesus memberi harapan akan datang kembali. 

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. (Yohanes 14:28)
 
Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa. (Yohanes 16:28)
  
Ketika seseorang berada dalam sakratul maut, akan beralih dari dunia fana ke dunia kekal; sering kali yang tertanam di benak adalah kesedihan karena harus meninggalkan dunia yang telah dinikmati sepanjang hidup. Belajar dari Yesus, fokuskanlah perhatian pada kehidupan kekal yang akan dimasuki: kita juga pergi kepada Bapa, berjumpa dan tinggal bersama Yesus dan Ibunda-Nya. Keyakinan ini akan membawa sukacita, bukan kesedihan.

Senin, 01 Mei 2023

Bulan Maria

Ketika menampakkan diri di Fatima-Portugal pada 13 Juni 1917, Bunda Maria mengatakan kepada Lusia, salah satu pelihat, bahwa "Yesus ingin agar engkau (Lusia) membuatku dikenal dan dicintai. Ia (Yesus) ingin dunia mengadakan devosi kepada Hatiku Yang Tak Bernoda. Kepada mereka yang menghayatinya, aku menjanjikan keselamatan dan Allah akan mencintai jiwa-jiwa ini bagaikan bunga-bunga yang kuletakkan untuk memperindah takhta-Nya."

Apa yang disampaikan Bunda Maria dalam penampakan di Fatima tersebut, telah "diramalkan" oleh St. Louis-Marie de Montfort lebih dari 200 tahun sebelumnya, ketika ia menulis dalam buku Bakti yang Sejati kepada Maria, 55: Allah ingin agar Ibunda-Nya yang suci - lebih dari sebelumnya - kini lebih dikenal, lebih dikasihi dan lebih dihormati. Hal ini pasti akan terjadi, apabila kaum pilihan masuk, dengan rahmat dan penerangan Roh Kudus, dalam praktik batiniah dan sempurna yang nanti akan aku sampaikan kepada mereka. 

Bulan Mei yang dikhususkan Gereja Katolik sebagai Bulan Maria, menjadi kesempatan bagi kita untuk semakin dekat kepada Santa Perawan Maria. Sudahkah kita memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya untuk lebih mengenal dan mencintai Bunda Maria?

Jumat, 28 April 2023

7.464 km

Mungkin Anda bertanya-tanya, jarak dari mana ke manakah 7.464 km? 
Ini adalah perjalanan misioner yang ditempuh semasa hidup Santo Louis-Marie de Montfort (1673-1716) dengan berjalan kaki. 

Sebagai Imam di wilayah Perancis bagian barat, beliau sering berkeliling mewartakan Kristus melalui bakti sejati kepada Santa Perawan Maria. Tahun 1706 Paus Clement XI meneguhkan  Pastor Louis-Marie de Montfort sebagai Misionaris Apostolik.
 
Menempuh perjalanan sejauh lebih dari 7.000 km dengan berjalan kaki di masa sekarang untuk mewartakan Injil, tentu sudah tak cocok lagi dengan perkembangan zaman. 
 
Di hari peringatan St. Louis-Marie de Montfort yang ditetapkan Gereja Katolik sesuai hari kematian beliau tanggal 28 April, marilah kita merefleksikan perjalanan misioner St. Louis-Marie de Montfort dalam konteks masa kini.

Kita dapat memanfaatkan berbagai media sosial yang tersedia untuk mewartakan Yesus dan Bunda Maria. Cukup berada di depan perangkat komputer atau telepon seluler, pewartaan yang kita sampaikan bisa menjangkau jarak lebih dari ribuan kilometer, hingga ke segenap penjuru dunia. 

Jika merasa lelah dalam upaya kita mewartakan Yesus dan Bunda Maria, padahal kita hanya melakukannya sambil duduk nyaman menghadap ke meja kerja; ingatlah teladan St. Louis-Marie de Montfort yang tanpa kenal lelah berjalan kaki dengan tongkat di tangan, menyusuri jalan-jalan terjal berbatu di tengah terpaan cuaca, demi mewartakan Kerajaan Allah untuk keselamatan jiwa-jiwa.

7.464 km - ayo... bangkit kembali semangat pewartaan!
 

Minggu, 09 April 2023

Bangkit

Jika ditanya, bagaimana kita tahu Yesus bangkit dari kematian? Tak ada seorang pun yang menyaksikan langsung peristiwa kebangkitan itu. Yang ada hanyalah kubur kosong serta malaikat yang berkata-kata kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain (lihat Matius 28:5-7, Markus 16:1-7, Lukas 24:1-10, Yohanes 20:1-2). 
 
Kesaksian para rasul yang mengisahkannya dalam Injil menjadi pangkal kepercayaan kita. Seperti yang ditulis Santo Lukas: Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!" Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
 
Lalu, ada dua murid bertemu dengan Yesus yang telah bangkit dalam perjalanan ke Emaus dan serangkaian perjumpaan Yesus dengan para rasul disertai makan bersama.

Rasul Paulus dengan penuh keyakinan mengatakan: Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Korintus 15:20 & 22).

Selamat Paskah!

Sabtu, 08 April 2023

Sabtu yang Sunyi

Masih adakah semangat hidup tersisa, 
setelah orang yang sangat dikasihi terbujur dalam makam dingin?
Ibunda Yesus pun mengalami yang sama, 
setelah Putranya wafat di kayu salib.
Meninggal secara tragis, 
seperti seorang pesakitan.  

Sabtu yang sunyi,
semua seakan ikut tersedot ke liang lahat.
Sendiri meratap,
menanti secercah cahaya.
Siapakah yang sudi menemani,
dalam keterasingan ini?

Wahai Ibu yang sangat berduka,
bersabarlah dalam kesesakan.
Aku mau berada di dekatmu,
tanpa banyak berujar kata.
Satu keyakinan kita,
esok Ia pasti bangkit.
 

Jumat, 07 April 2023

Diam

"Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." (Lukas 23:35)

"Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" (Lukas 23:37)

"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" (Lukas 23:39)

Ketika berada dalam posisi sedang menderita karena ulah orang-orang lain, lontaran kata-kata yang memojokkan seperti itu, bisa dengan mudah membangkitkan emosi untuk membuktikan kehebatan dan kebenaran diri. Demikianlah yang dialami Yesus, ketika tergantung di kayu salib. 

Sebenarnya kuasa Yesus yang sangat besar sebagai Allah yang menjelma menjadi Manusia, dapat ditunjukkan-Nya dalam sekejap untuk membungkam semua orang yang mencemooh-Nya. Tetapi, Yesus memilih tetap diam. Yesus memilih mengemban tugas perutusan-Nya untuk menebus dosa umat manusia sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, tanpa memberi perlawanan sedikit pun. 
 
Yesus, ingatkan kami akan keteguhan hati-Mu bertahan dalam penderitaan atau situasi yang sulit, ketimbang memperlihatkan kesombongan.

Kamis, 06 April 2023

Terima Kasih 7x

Cinta-Mu begitu besar kepada anak-anak-Mu, 
sampai Engkau memberikan diri-Mu dalam Perjamuan Terakhir-Mu, 
agar selalu dialami kehadiran nyata-Mu,
ketika menyantap Tubuh-Mu dalam Ekaristi.
 
Menghayati persatuan dengan-Mu, 
ketika Tubuh Suci-Mu memasuki relung jiwa,
bertakhta dalam hati,
berbisiklah perlahan: 
terima kasih Yesus, 
terima kasih, 
terima kasih, 
terima kasih, 
terima kasih, 
terima kasih, 
terima kasih

Rasakanlah betapa kehadiran Yesus memenuhi jiwa,
menyegarkan, menyembuhkan, menguatkan

(Dalam Alkitab, angka 7 diartikan sesuatu yang lengkap atau keseluruhan)

Minggu, 02 April 2023

Ketika Pujian Berganti Jadi Hujatan

Siapa yang tidak senang disanjung, dipuja-puji? Sekarang malah ada sebagian orang yang sengaja pamer, demi mendapat pujian. 

Yesus pun mengalami puja-puji orang banyak, ketika Ia memasuki kota Yerusalem dengan menunggang keledai. Tetapi, Yesus tidak terbuai oleh teriakan orang-orang: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!" (Matius 21:9) Yesus sudah mengetahui, setelah puja-puji ini berakhir, kesengsaraan dan penderitaan menanti-Nya. 

Pujian manusia tidaklah kekal. Dalam sekejap, pujian berganti jadi makian dan hujatan. Manusia mudah dibelokkan oleh berbagai kepentingan. Saat kita mengalami pujian berubah jadi cercaan, padahal kita melakukan yang baik dan benar, ingatlah akan pengalaman Yesus ini. Yakinlah, setelah kesengsaraan dan penderitaan, ada Paskah menanti.


Jumat, 17 Maret 2023

Menjawab dalam Persembunyian Guntur

dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau; Aku menjawab engkau dalam persembunyian guntur, Aku telah menguji engkau dekat air Meriba. (Mazmur 81:8)

Ketika bangsa Israel di bawah pimpinan Musa keluar dari Mesir untuk menuju tanah terjanji Kanaan, mereka melewati berbagai tempat. Dari padang gurun Sin, mereka meneruskan perjalanan dan berkemah di Rafidim. Tetapi di sana tidak ada air untuk diminum. Mereka mulai bertengkar dengan Musa. (lihat Keluaran 17:1-7)

Tuhan menjawab Musa, memintanya mengetuk gunung batu di Horeb dengan tongkat yang dipakai Musa saat memukul sungai Nil. Air memancar dari celah batu yang dipukul Musa, bangsa Israel dapat memuaskan dahaga mereka. Tempat itu kemudian dinamai Masa dan Meriba sebagai penanda di sana orang Israel telah mencobai Tuhan dengan mengatakan: "Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?"

Suara guntur pasti keras, menggelegar, tidak nyaman di telinga. Tetapi dalam ayat Mazmur di atas, justru dikatakan bahwa Tuhan menjawab manusia dalam persembunyian guntur. 

Guntur melambangkan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tetapi dengan iman kita yakin, di balik hal-hal yang tidak kita kehendaki: yang menyudutkan dan merugikan kita, yang menyakitkan dan melemahkan kita; sejatinya jawaban Tuhan tersedia di sana.

Selasa, 14 Maret 2023

Memilih

Terangilah aku dengan Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, 
agar aku dapat memilih:
yang baik di antara yang buruk,  
yang lebih baik di antara yang baik,
yang terbaik di antara segala yang lebih baik.
 

Sabtu, 04 Maret 2023

Pengorbanan Kecil

Melewati etalase toko penjual aneka kue dengan tampilan yang menggugah selera, ingin rasanya membeli beberapa di antaranya. Di toko sebelahnya terpampang berbagai menu makanan hemat-meriah. Terbit lagi keinginan untuk membungkusnya. 

Matiraga.... tak harus berwujud yang spektakuler. Pengorbanan-pengorbanan kecil sebagai bentuk penyangkalan diri bisa dilakukan setiap hari. Persembahkanlah semua itu sebagai silih atas dosa-dosa dan tanda kasih kepada Tuhan.

Rabu, 22 Februari 2023

Menemui-Mu di Padang Gurun

Perjalanan menyusuri padang gurun kali ini sangat berbeda, karena aku ditemani Ibu-Mu. Memang, aku yang meminta ia menemaniku, supaya aku dapat memandang keindahan padang gurun bersamanya. Ibu-Mu sudah punya pengalaman luas mengarungi padang gurun. Didampinginya, aku tidak akan tersesat dalam perjalanan ini. Kuharap Engkau sabar menunggu kedatangan kami untuk menemui-Mu.

Sabtu, 11 Februari 2023

Memilih Yang Sangat Sederhana

Pernahkah Anda bayangkan, apa jadinya jika Tuhan Yesus hadir secara fisik di hadapan kita? 

Ingat pengalaman sepasukan prajurit dan penjaga Bait Allah yang disuruh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi untuk menangkap Yesus di Taman Getsemani? Ketika Yesus menanggapi mereka dengan mengatakan, "Akulah Dia," para prajurit mundur dan jatuh ke tanah. (lihat Yohanes 18:3-6)

Atau pengalaman Saulus dalam perjalanan ke Damsyik untuk menangkap murid-murid Tuhan. Tiba-tiba cahaya memancar dari langit, Saulus rebah ke tanah dan mendengar suara yang berkata, "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" Perjumpaan dengan Yesus yang sangat bercahaya membuatnya tidak dapat melihat. (lihat Kisah Para Rasul 9:3-9)

Keilahian Yesus begitu dahsyat, sehingga membuat orang-orang rebah bahkan buta karena terpapar kemahakuasaan-Nya. Yesus sendiri telah berpesan agar menjelang hari kedatangan Tuhan kembali, kita: "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." (Lukas 21:36)

Lalu, bagaimana dengan kepingan roti bundar putih kecil yang kita sambut dalam Perayaan Ekaristi? Jangan ada keraguan sedikit pun bahwa Sakramen Mahakudus yang kita terima bukan Tubuh Kristus, lantaran penampilan yang rapuh dan polos. Justru Tuhan Yesus memilih bentuk yang sangat sederhana, agar dapat menyatu dengan kita, tanpa membuat kita rebah ke tanah. Daya kuasa Sakramen Mahakudus - Tubuh Kristus - yang kita sambut dalam Perayaan Ekaristi sangat luar biasa, meski penampilan-Nya sangat sederhana. Anda bisa membuktikannya.

 

Sabtu, 04 Februari 2023

Tak Bisa Digantikan

Bill Gates memprediksi, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin canggih, bisa menggusur pekerja kantoran, sama seperti robot yang mengancam pekerja di pabrik. "Seiring waktu, tenaga kerja akan pergi dan melakukan pekerjaan lain, tapi kini akan ada lebih banyak kecemasan tentang fakta bahwa AI menargetkan pekerja kerah putih," kata Gates. (dikutip dari berita di detik.com, 30 Januari 2023)

Berita-berita lain mengungkapkan betapa hebat si AI ini. Ada AI yang bisa menyebutkan warna rambut orang yang berbicara dengannya, ada pula yang dapat memainkan irama lagu-lagu persis seperti yang pernah dimainkan grup band legendaris, bahkan ada AI yang pandai melukis.

Anda cemas karena AI sudah mulai mengambil porsi peran manusia? Jangan takut. Ada satu peran yang tak bisa digantikan AI secanggih apa pun, yakni peran manusia yang mengedepankan hati. Manusia memiliki hati yang tidak ada pada AI. 

Hati manusia yang murni dan tulus mampu mengungkapkan cinta. "Pekerjaan" mencinta tidak dapat dilakukan AI. Hanya manusia sebagai ciptaan Allah yang dibentuk segambar dengan-Nya, dapat mencinta seperti Allah mencintai manusia.

Ungkapkanlah cintamu kepada Tuhan dan sesama, maka engkau adalah ciptaan yang sangat hebat, melampaui semua AI.


Kamis, 02 Februari 2023

Yang Didambakan

Sejatinya yang didambakan setiap insan adalah kebahagiaan batin, yang hanya dapat diperoleh dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 

Relasi erat dengan Yang Mahakuasa memampukan seseorang memancarkan sifat-sifat keilahian, yang kemudian ditanggapi dengan sukacita oleh sesamanya, dan selanjutnya membawa kebahagiaan batin bagi orang itu.

Senin, 30 Januari 2023

Konten yang Viral

Tingkah laku manusia semakin tak terkendali. Dalam sebuah tayangan di televisi, tampak remaja putri belasan tahun memakai palu merusak patung yang telah lebih dari 200 tahun menghiasi taman kota itu. Di negara berbeda, perempuan berusia sekitar 20 tahunan merekam adegan saat dirinya menjatuhkan dua kursi dari apartemennya di lantai 46. Ia tidak peduli, apakah di bawah sana ada orang atau kendaraan yang melintas dan bakal celaka kalau tertimpa kursi.

Kisah yang lebih menyayat: dua remaja pria memilih tidak menolong seorang remaja pria lain yang nyaris terjatuh ke sungai. Anak ini tampak sangat ketakutan, berpegang erat di tepi sungai demi mempertahankan diri. Tetapi kedua remaja lain itu malah merekam adegan, saat mereka melepaskan cengkeraman kuat remaja pria itu. Sang remaja tewas lantaran jatuh ke sungai dari ketinggian dan ia tidak bisa berenang.

Ketidakjujuran, kekerasan, kejahatan telah menjadi hal biasa demi konten yang viral di media sosial. Pokoknya, buat konten yang spektakuler - tanpa peduli akibatnya bagi orang lain atau lingkungan di sekitar; unggah di media sosial, viralkan supaya bisa memperoleh ketenaran dan uang. Nilai-nilai luhur dan kebaikan kalah, semata untuk egoisme pribadi. Padahal, ketenaran yang diperoleh karena konten yang viral tak bertahan lama.

Rasul Paulus menasihatkan yang berbeda. Sebagai anak-anak Terang yang telah dibangkitkan bersama Kristus, hendaklah kita mencari perkara yang di atas, di mana Kristus berada. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (Kolose 3:2-3).

Hidup yang tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah, itulah yang perlu kita tekuni di dunia ini, sampai tiba saatnya kita kembali ke tempat asal mula kita diciptakan. Di sana tidak ada media sosial, tak perlu lagi mencari-cari konten untuk diviralkan.


Senin, 09 Januari 2023

Pemurnian Jiwa

Terkejut aku mendengar berita itu. Orang yang sebelumnya tampak selalu sehat, menderita sakit kanker stadium akhir di usia tujuh puluh tahunan. Tuhan, mengapa Engkau memperkenankan ini terjadi padanya? 

Dalam kontemplasi aku mendapatkan jawabannya: setiap orang perlu mengalami pemurnian jiwa, sebelum layak masuk ke Kerajaan Surga. Masa pemurnian jiwa bisa berlangsung cepat, bisa pula lama; sedangkan tempat pemurnian jiwa bisa terjadi di dunia - misalnya melalui sakit yang diderita atau cara pemurnian lain, bisa pula berlangsung setelah seseorang meninggal - yakni di api penyucian.

Terhadap orang yang tengah mengalami pemurnian jiwa, kita dapat memberi peneguhan dan penghiburan kepadanya; tetapi yang terutama ialah mendoakannya agar ia dengan ikhlas dan tabah menjalani pemurnian jiwa ini, sampai akhirnya Tuhan berkenan memberinya mahkota kemuliaan di Surga.


Kamis, 05 Januari 2023

Kurang Percaya

"Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" tanya Natanael kepada Filipus yang datang kepadanya dan mengatakan telah menemukan Dia yang disebut Musa dalam kitab Taurat (lihat Yohanes 1:45-46).

Rasa kurang percaya kerap menjadi kendala bagi kita dalam memandang suatu hal. Memasuki tahun 2023 yang diramalkan banyak pihak bakal menjadi tahun dengan kesuraman ekonomi - adakah rasa kurang percaya akan penyelenggaraan kasih Tuhan menguasai hati dan hidup kita? Akankah kita seperti Natanael mengatakan: mungkinkah sesuatu yang baik terjadi di tahun 2023?

"Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" kata Yesus (Markus 9:23)