"Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." (Lukas 23:35)
"Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" (Lukas 23:37)
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" (Lukas 23:39)
Ketika berada dalam posisi sedang menderita karena ulah orang-orang lain, lontaran kata-kata yang memojokkan seperti itu, bisa dengan mudah membangkitkan emosi untuk membuktikan kehebatan dan kebenaran diri. Demikianlah yang dialami Yesus, ketika tergantung di kayu salib.
Sebenarnya kuasa Yesus yang sangat besar sebagai Allah yang menjelma menjadi Manusia, dapat ditunjukkan-Nya dalam sekejap untuk membungkam semua orang yang mencemooh-Nya. Tetapi, Yesus memilih tetap diam. Yesus memilih mengemban tugas perutusan-Nya untuk menebus dosa umat manusia sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, tanpa memberi perlawanan sedikit pun.
Yesus, ingatkan kami akan keteguhan hati-Mu bertahan dalam penderitaan atau situasi yang sulit, ketimbang memperlihatkan kesombongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar