Sebagai manusia, sering terjadi dilema antara kerinduan untuk hidup sepenuhnya bagi Tuhan di satu sisi, dan keinginan untuk menikmati dunia di sisi lain.
Ketika Yesus memanggil Petrus yang sedang menjala ikan, dengan segera ia dan adiknya Andreas pergi meninggalkan perahu mereka dan mengikuti Yesus. Dalam perjalanan mengiringi Yesus yang berkeliling mewartakan Kabar Gembira, setelah Yesus memaparkan Diri-Nya sebagai Roti Hidup, banyak murid-Nya yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti-Nya. (lihat Yohanes 6:60-66)
Maka, Yesus pun bertanya kepada 12 rasul: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Di sini tampak Yesus memberi kebebasan bagi para rasul-Nya. Petrus menjawab, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." (Yohanes 6:67-69)
Petrus terus mengikuti Yesus, meski sempat menyangkal-Nya 3x menjelang Penyaliban Yesus karena takut menderita. Pernah pula Petrus kembali menjadi nelayan, ketika Yesus telah bangkit. Tetapi setelah Yesus naik ke surga, sampai akhir hayatnya, Petrus setia menjadi pewarta Kabar Gembira.
Kisah hidup rasul Petrus dapat menjadi gambaran pilihan hidup seseorang untuk mengikuti Kristus. Ada pengalaman suka-duka, jatuh-bangun, keliru-bertobat. Satu hal yang pasti, Tuhan selalu memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih jalan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar