Dalam Alkitab, terutama Perjanjian Lama, kalimat "Takut akan Tuhan" banyak sekali disebut. Beberapa di antaranya:
- TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25:14)
- Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! (Mazmur 34:10)
- Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. (Amsal 9:10)
- Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek. (Amsal 10:27)
Takut akan Tuhan bukan berarti Tuhan yang menakutkan. Takut akan Tuhan lebih merujuk pada rasa hormat, cinta, dan bakti kepada Tuhan. Memiliki rasa takut akan Tuhan membuat manusia berusaha menjauhkan pelanggaran dan dosa yang dapat mendukakan hati Tuhan. Takut akan Tuhan menumbuhkan rasa kasih dalam diri manusia untuk menyembah dan memuliakan Tuhan dalam hidupnya. Takut akan Tuhan mengajarkan kerendahan hati pada manusia, sehingga ia lebih mengandalkan Tuhan daripada kekuatannya sendiri.
Allah tidak memberikan kita roh ketakutan, seperti dikatakan St. Paulus (lihat 2 Timotius 1:7), melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Dalam pengertian inilah takut akan Tuhan bukan menjadi suatu beban bagi pengikut Kristus, melainkan wujud kasih terdalam kepada Allah yang diimaninya. Di dalam kasih
tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab
ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di
dalam kasih. (1 Yohanes 4:18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar