Jumat, 15 Juni 2012

HatiMu-Hatiku

Ketika Kau masih berada di dunia, tiga kali Kau ungkapkan perasaanMu dengan memakai kata "hati-Ku." Pertama, saat Kau tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak yang telah mengikutiMu selama tiga hari (Matius 15:32 dan Markus 8:2). Kau meminta murid-muridMu memberi mereka makan. Belas kasihan merupakan ungkapan kasih.

Kedua, menjelang Kau disalib, Kau mengatakan hatiMu sangat sedih sebelum menerima baptisan (Lukas 12:50). Terakhir, Kau menyatakan perasaanMu yang terdalam di taman Getsemani, ketika Kau mengatakan hatiMu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. (Matius 26:38 dan Markus 14:34). Selama tiga setengah tahun Kau mewartakan Kabar Baik, Kau berdua karena manusia menolak uluran kasihMu.

Hati adalah lambang kasih. HatiMu merupakan sumber cinta sejati. Di dalam HatiMu yang Mahakudus yang ada hanyalah Cinta Ilahi tanpa kepentingan diri, yang membuat Kau mampu mengasihi seluruh umat manusia tanpa menilai kedosaan mereka - laksana matahari yang memancarkan sinarnya kepada segala makhluk.

Di dalam hatiMu bersemayam Bapa. Itulah daya cintaMu. Kau dan Bapa adalah satu (Lihat Yohanes 17:21). Supaya para rasulMu dapat memiliki kasih seperti Engkau mengasihi, Engkau berdoa kepada Bapa agar Engkau ada di dalam mereka (Lihat Yohanes 17:23).  
  
Inilah relasi cinta yang sempurna: seseorang yang memiliki Engkau dalam hatinya akan memiliki Cinta Ilahi Bapa karena keberadaanMu dalam hati  orang itu. Adanya relasi cinta yang sempurna itu membuat seseorang menyatu dalam kasihMu dan kasih Bapa, selanjutnya memampukan orang itu mengasihi sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar