Berdoa sering kali dianggap pekerjaan yang tak memberi banyak hasil. Pekerjaan sia-sia dan hanya cocok dilakukan para manula (manusia lanjut usia). Orang-orang sibuk di zaman sekarang, jarang atau bahkan hampir tidak ada waktu untuk berdoa. Waktu mereka habis untuk bekerja, mengumpulkan harta untuk membiayai kebutuhan hidup jasmani; ketimbang berdoa.
Pengalaman Yesus dengan murid-muridNya berikut ini mengungkap dimensi lain dari doa:
Suatu kali, Yesus bersama Petrus, Yohanes, dan Yakobus pulang dari bepergian. Dari kejauhan tampak beberapa ahli Taurat sedang bersoal jawab dengan murid-murid Yesus lainnya. Yesus mendekati kerumunan itu. Ternyata, murid-muridNya gagal menyembuhkan seorang anak yang kerasukan roh jahat. Dengan penuh kuasa, Yesus dapat mengusir roh jahat itu keluar dari tubuh si anak.
Setiba di rumah, murid-murid yang penasaran itu bertanya kepada Yesus, "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawaban Yesus sangat singkat, namun bermakna begitu luas dan mendalam, "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa." (Markus 9:29)
Murid-murid Yesus tentulah orang-orang yang secara fisik sangat dekat dengan Yesus saat itu. Mereka tentu percaya kepada Allah Bapa seperti Sang Guru mereka. Namun, semua itu belum menjamin mereka memiliki kuasa untuk mengusir roh jahat.
Dari beberapa teks dalam Injil, kita dapat mengetahui kebiasaan Yesus berdoa kepada BapaNya seorang diri, sedangkan murid-muridNya tidak ikut berdoa bersamaNya. (lihat Matius 14:23, Markus 6:46, Lukas 6:12) Di sinilah letak kekuatan dan kuasa Yesus.
Roh jahat yang merasuki si anak adalah roh super jahat. Roh ini telah berada dalam tubuh si anak sejak ia masih kecil, sehingga membuat si anak bisu dan tuli. Saat roh itu menyerang, tubuh anak itu dibanting-banting ke tanah, mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya kejang. (lihat Markus 9:20-21, 25)
Untuk dapat mengusir roh super jahat itu, menurut Yesus, tidak bisa dilakukan dengan cara lain, kecuali dengan berdoa. Ternyata, jangkauan doa jauh melampaui pemikiran dan kesanggupan kita. Kuasa doa luas, tak terikat ruang dan waktu. Dalam doa, kita memupuk relasi akrab dengan Allah Tritunggal. Inilah letak kekuatan kita.
Berdoa sebuah tindakan yang sangat sepele, namun berdaya luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar