Jumat, 11 Mei 2012

PerkataanMu

Kemudahan berkomunikasi saat ini memungkinkan orang dengan mudah meneruskan pesan-pesan yang diterimanya kepada orang-orang lain dalam hitungan detik. Kalimat-kalimat bijak dari para guru spiritual, motivator, filsuf, dan tokoh dunia mengalir bagai air sungai dari satu orang ke orang lain melalui alat komunikasi seperti blackberry, telepon seluler, serta melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan sebagainya.

Orang merasa bangga dapat meneruskan kalimat-kalimat bijak kepada para saudara, sahabat, rekan, dan orang-orang lain yang dikenalnya. Tidakkah semestinya ada kebanggaan yang sama atau bahkan lebih besar, ketika seseorang mengangkat perkataanMu dan meneruskannya kepada orang-orang lain?

Ke mana menguapnya Firman Tuhan dalam putaran zaman ini? Kata-kata agung dari BapaMu yang tercatat dalam Kitab Suci dan kalimat-kalimat pengajaranMu yang tertuang dalam keempat Injil - jarang sekali atau bahkan tidak pernah dikutip menjadi kalimat-kalimat bijak yang disebarluaskan sehari-hari, kecuali dalam konteks renungan harian agama Kristen.

Orang tak merasa dirinya menjadi seorang Buddhis ketika mengutip kalimat bijak Buddha Gautama, Dalai Lama atau Aja Brahm. Orang tidak merasa menjadi Taois atau Konfucius sejati tatkala mengutip kalimat bijak kedua pemikir besar China tersebut. Sementara itu, orang merasa perlu ekstra hati-hati mengutip kalimat bijakMu - khawatir disangka orang Kristen atau "terlalu" Kristen.

Padahal, banyak ajaran bijak yang Kau kemukakan semasa hidupMu di dunia ini yang dapat diangkat menjadi kalimat bijak dalam komunikasi sehari-hari, di antaranya:

Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. 

Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.

 PerkataanMu mengandung makna mendalam, membawa keselamatan bagi yang mengimaninya. Seperti dikatakan Santo Petrus kepadaMu, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal... (Yohanes 6:68)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar