Selasa, 08 April 2014

Salah Meminta?

Belum lama berselang aku mendapat pelajaran berharga dari pengalamanMu menyembuhkan tiga orang sakit dengan pendekatan berbeda (lihat posting yang berjudul: Tak Perlu Meminta), namun ketika akhir bulan lalu Engkau bertanya kepadaku: "Apa yang kamu inginkan?" Bukannya menginginkan CintaMu, aku malah minta Engkau memberi kesehatan prima kepadaku, agar fisikku dapat menopang tugas-tugas yang akan Engkau berikan kepadaku. Betapa malu aku. Engkau telah menelanjangi kelemahanku lewat pengalaman ini.

Dua hari sebelumnya, Engkau membuka selubung bawah sadarku. Membuatku tak berdaya didera rasa bersalah dan keraguan akan penyelenggaraanMu. Engkau tengah membentukku. Engkau telah memukul, tetapi akan membalut aku.(lihat Hosea 6:1)

Aku memohon ampun kepadaMu atas kesalahanku meminta. MengharapkanMu menyatu denganku dalam Cinta - itu lebih penting ketimbang memohon kesehatan. Kedekatan denganMu sudah otomatis akan membuat tubuh menjadi kuat dan mampu melakukan kehendakMu.

Penyakit hipertensi yang kualami sejak 2,5 tahun belakangan, membuatku kerap mengkhawatirkan kondisi fisikku. Sadar atau tidak, penyakit ini membelengguku. Melalui pengalaman kelemahanku tersebut, Engkau ingin mematahkan belenggu itu. Kini, aku memandang penyakit bukan lagi sebagai kelemahan diri, melainkan godaan si jahat yang berusaha mengoyak imanku. 

"Maukah engkau sembuh?" tanyaMu seraya tersenyum lembut. (lihat Yohanes 5:6) Ah, Engkau tidak menganggap permintaanku egoistis. Engkau malah menawarkan kesembuhan. Aku membiarkanMu menyembuhkanku lewat cara yang tak terduga.

Kesempatan mengikuti retret di awal bulan ini membuka belenggu keraguan dan ketakutanku. Aliran CintaMu mengalahkan kepentingan diri, melahirkan Cinta baru dalam hatiku. Aku bersukacita karena Engkau begitu mengasihiku.  

Awalnya aku memang salah meminta, tetapi Engkau telah menjadikan kesalahanku itu pengalaman berharga tentang Cinta kepadaMu. "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk," kataMu. (lihat Yohanes 5:14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar