Rabu, 20 Februari 2013

Tujuan dan Pencapaian Akhir

Tujuan akhir (the ultimate goal) yang ingin dicapai Allah pada setiap manusia adalah manusia kembali menjadi gambar dan rupa Allah, seperti ketika Allah pertama kali menciptakan manusia (lihat Kejadian 1:26a). Untuk mencapai tujuan itulah, Yesus Kristus datang ke dunia. Melalui penderitaanNya, wafat dan kebangkitanNya, Ia membuka kembali relasi antara Allah dan manusia yang telah terputus karena dosa-dosa, sejak kejatuhan manusia pertama di Taman Eden.

Pencapaian akhir (the ultimate achievement) yang dapat dicapai manusia di dunia dalam relasinya dengan Allah adalah manusia diubahserupakan dengan Allah. Melalui pernikahan rohani seperti yang dihayati oleh St. Yohanes Salib dan St. Teresa Avila, manusia diubahserupakan dengan Allah.

Selama masih berada di dunia, roh dan jiwa manusia belum dapat menyatu sepenuhnya dengan Allah. Persatuan sejati baru akan terjadi saat roh dan jiwa manusia tidak lagi terperangkap dalam tubuh jasmaninya, di saat roh dan jiwa terbang menuju Allah.

Maka, tahap paling optimal yang dapat dicapai manusia di dunia ini dalam relasi dengan Allah adalah diubahserupakan dengan Allah - di mana tidak ada lagi ego. Yang tampak dalam keseharian hidup manusia yang telah diubahserupakan dengan Allah adalah sifat-sifat Ilahi - seperti yang diteladankan oleh Yesus Kristus selama hidupNya di dunia.

Allah Bapa dan Sang Putra bekerja sampai sekarang (lihat Yohanes 5:17) untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Apakah kita sebagai manusia ciptaanNya juga berusaha meraih pencapaian akhir itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar