Kamis, 14 Februari 2013
Dosa Terbesar
Ketika rasulMu, Petrus, mengalami mukjizat berupa tangkapan ikan yang berlimpah, setelah Engkau memintanya bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala di situ; ia memohon agar Engkau meninggalkannya. "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." (Lukas 5:8)
Di awal Retret Agung Prapaskah kali ini, aku pun merasa malu sekali akan dosa terbesar yang kubuat terhadapMu. Setelah Engkau memintaku bertolak ke tempat yang dalam - melewati padang gurun bersamaMu setahun silam, seharusnya aku menjadi seorang yang teguh iman. Aku telah mengalami curahan kasihMu, penyertaanMu, peneguhanMu lewat kata-kata dalam Kitab Suci dan suara dalam hati, bahkan mukjizat kecil dan besar yang terjadi dalam hidupku pada kurun setahun belakangan ini; namun seolah semua itu tak cukup untuk menumbuhkan iman sebesar biji sesawi dalam diriku.
Itulah dosa terbesarku. Seperti Petrus, dengan tertunduk di rumahMu kemarin, aku berujar, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa..." Aku merasa tak layak, tak berdaya, dan takut karena Engkau begitu agung dan baik hati, sementara aku begitu hina dan tak tahu membalas kasihMu.
Tetapi, Engkau malah semakin mendekatiku dan menanyakan kesediaanku untuk tetap mau melanjutkan perjalanan bersamaMu. KataMu, "Lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (Lukas 22:31-32)
Maka, aku meraih kembali tanganMu yang terulur. Padang gurun membentang di hadapan kita. Sudah saatnya kita melanjutkan perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar