Di Meriba umat Israel protes kepada Musa dan Harun: "Mengapa kamu membawa kami ke tempat celaka ini, tempat bukan untuk menabur, juga tanpa pohon ara, anggur, dan delima, bahkan air minum pun tidak ada?" (Bilangan 20:5)
Musa dan Harun lalu menghadap Tuhan. "Ambillah tongkatmu itu. Engkau dan Harun, saudaramu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya memberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya," firman Tuhan kepada Musa (Bilangan 20:7-8).
Tetapi, ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu, Musa berkata lain dari yang dipesankan Tuhan: "Dengarlah, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (Bilangan 20:10) Musa lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, keluarlah air banyak sekali.
Cermatilah kalimat-kalimat itu, terutama yang diberi warna biru. Perintah Tuhan kepada Musa tidak dilaksanakan dengan tepat. Mungkin Musa sudah jenuh dan kesal menghadapi kebebalan bangsanya, sehingga ia melontarkan kata-kata yang tidak sesuai dengan perkataan yang ingin Tuhan sampaikan kepada umat-Nya.
Akibat ketidaksetiaan Musa dan Harun terhadap perintah Tuhan, ia tidak diizinkan Tuhan memasuki tanah terjanji Kanaan. Tuhan berfirman kepada Musa: "Sebab kamu berdua telah berlaku tidak setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat air Meriba di Kades di Padang Gurun Zin, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel." (Ulangan 32:51)
Tuhan menghendaki kita selalu setia sepenuhnya kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar