Minggu, 09 November 2025

Semua akan Pulang

Aku mengenalnya di awal ia merintis karier. Kami bekerja di kantor yang sama. Seorang yang bersemangat tinggi, dengan pemikiran kritis dan lontaran kata-kata tegas. Sebagai pendatang dari perantauan, prestasi kerja dan peningkatan karier menjadi cita-cita dan impian yang ingin diraihnya.

Lalu, kami berpisah jalan lantaran fokus yang berbeda. Beberapa kali aku masih menemukan jejak keberadaannya di ruang-ruang publik. Kariernya memang terus menanjak, sesuai harapannya.

Dua puluh lima tahun berlalu. Terkejut aku menerima berita kematiannya. Lebih terkejut lagi ketika aku menghadiri misa requiem-nya. Imam yang mempersembahkan Perayaan Ekaristi menceritakan betapa temanku ini sangat berdedikasi bagi Gereja dengan memberikan pelayanan sepenuh hati.

Melintas dalam bayanganku, betapa kontras pilihan hidupnya seperempat abad lalu dengan yang dijalaninya beberapa tahun terakhir. Orang dapat berubah, asalkan terbuka pada rencana dan kehendak Tuhan.

Dari pengalaman hidup teman itu, dapat dipetik hikmah: meski manusia berjarak dengan Sang Pencipta, pada akhirnya dengan berbagai cara, Tuhan akan memanggil anak-anak-Nya kembali mendekat kepada-Nya. Semua akan pulang, menuju kehidupan kekal.

Sabtu, 08 November 2025

Mangga Berkulit Hijau

Aku ragu mengupasnya. Mangga harum manis berkulit hijau pasti masih asam. Aku lebih cenderung membuka mangga berkulit kekuningan. Tetapi suara hatiku terus mendesakku untuk lebih dulu mengupas mangga yang berkulit hijau. 

Aku ikuti suara hati. Tak disangka, mangga berkulit hijau itu buahnya lebih manis daripada mangga berkulit kekuningan yang aku kupas belakangan.  

Dalam keseharian kita, sering kali logika lebih memimpin kita dalam bertindak, ketimbang suara hati. Pengalaman ketika mengupas mangga, membawa refleksi tersendiri. Ternyata, yang dipikirkan manusia berbeda dengan yang diberikan Tuhan. Pilihannya ada pada kita. Satu hal patut diingat selalu: bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Mangga berkulit hijau pun bisa manis isinya.

Jumat, 24 Oktober 2025

Usai Peziarahan

Suatu perjalanan, pasti ada awal dan akhir. Setelah 14 hari dalam peziarahan, tibalah saat kembali ke tanah air. Orang bisa beranggapan, selesai berziarah berarti usai pula liburannya. Ada pula yang menanyakan: apakah jalan-jalan ini membawa kesenangan?

Syukur sebesar-besarnya kepada Allah Tritunggal dan Bunda Maria yang telah melimpahkan rahmat besar, sehingga kami dapat mengikuti peziarahan. Sesuatu yang belum terbayangkan, ketika memasuki tahun 2025.

Perjalanan ziarah rohani berbeda dengan liburan atau pesiar. Yang dikunjungi adalah tempat-tempat suci yang penuh makna historis dan religius, bukan destinasi-destinasi wisata yang hanya sedap dipandang mata tanpa kedalaman.

Perjalanan ziarah rohani perlu dihayati dengan saksama, sehingga dalam jangka waktu panjang membawa pembaruan kehidupan rohani bagi sang peziarah. Semoga demikian!

Rabu, 22 Oktober 2025

Mencari Makna Pertemuan Sekejap

Lautan manusia memadati lapangan Basilika Santo Petrus. Tepat di hari peringatan Santo Paus Yohanes Paulus II tanggal 22 Oktober, kami akan beraudiensi dengan Bapa Suci Paus Leo XIV. 

Kami berangkat dari hotel jam 6 pagi, mengantre bersama ribuan peziarah lain bak ular meliuk di luar tembok Vatikan. Gerbang masuk ke lapangan Basilika Santo Petrus baru dibuka jam 8 pagi, sementara Bapa Suci akan mengelilingi jalur-jalur di lapangan Basilika dengan mobil terbuka jam 10 pagi.

Harap-harap cemas seluruh peziarah menanti. Akankah Paus Leo XIV melewati jalan yang ada di depan kami? Ataukah beliau malah akan mengitari jalan lain di lapangan yang sama? 

Seorang bayi laki-laki yang menunggu berkat Bapa Suci dalam jarak sekitar satu meter dari tempat kami berdiri, menjadi 'penyelamat.' Karena bayi inilah kendaraan Paus Leo XIV berhenti dan memberikan berkat. Beliau kemudian melambai-lambaikan tangan dan memberkati umat. Mobil bergerak lagi.

Pertemuan sangat singkat, mungkin kurang dari satu menit; dalam jarak lurus sekitar dua setengah meter. Tanpa tatap mata pribadi, apalagi bersalaman. Rasanya tak sebanding dengan pengorbanan berjam-jam mengantre dan menanti. 

Sampai sekarang aku masih mencari makna pertemuan sekejap ini. Tetap bersyukur atas rahmat Tuhan yang luar biasa - dapat menatap langsung Bapa Suci dari jarak cukup dekat dan mendapatkan berkat secara umum dari beliau, serta menyaksikan ribuan peziarah dalam kesatuan iman.

Sepertinya dari atas sana, Santo Paus Yohanes Paulus II tersenyum memandang ke lapangan Basilika Santo Petrus, seraya berujar: "Anakku, aku senang engkau datang ke sini."

Senin, 20 Oktober 2025

Di Mana Fokusnya?

Ziarah rohani bukan tanpa kendala dan rintangan. Kalau semua berjalan mulus dan happy-happy saja, di manakah nilai refleksi dan kerohaniannya?

Dalam 15 hari peziarahan ini, aku pun mengalami batu sandungan yang membuat hati kurang bersuka cita. Sempat aku tenggelam sejenak, menarik diri dan memilih diam. Ada pula pangalaman yang menimbulkan rasa takut. Aku berseru-seru kepada Bunda Surgawi dan Yesus Putranya, agar segera menarikku dari ketakutan yang mendera.

Suatu pagi, ketika mengikuti Perayaan Ekaristi, dalam hati muncul pertanyaan: di mana aku memfokuskan perhatianku? Kalau aku terus berkutat pada kejadian dan pengalaman yang tidak menyenangkan dan menakutkan, aku tidak akan menikmati peziarahan ini. Segalanya akan tampak bermasalah dan tidak menyenangkan.  

Ganti fokusnya! Arahkan ke hal-hal batiniah yang rohaniah. Jangan biarkan kerikil-kerikil yang terhampar di perjalanan menghambat langkah, maka kita dapat memetik buah-buah spiritualnya.

Selasa, 14 Oktober 2025

Kamar Mandi di Hotel

Beberapa bangunan hotel tempat kami menginap pada saat ziarah rohani di Eropa, tampak tua, interior kamarnya pun bernuansa kuno. Meski demikian, kamar mandinya tampil modern dengan keramik putih, shower dan wastafel yang bersih. 

Bisa dikatakan, kamar mandi merupakan inti atau jantung dari kamar tidur di hotel. Ruangan ini selalu menjadi perhatian utama pemilik hotel, sehingga selalu diberi perhatian khusus dan diperbarui secara berkala; agar para tamu betah menginap.

Hati kita merupakan inti atau bagian terpenting dari diri kita. Apakah kita menaruh perhatian besar terhadap hati, seperti pemilik hotel yang mengutamakan tampilan kamar mandi di setiap kamar hotelnya?

"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan, serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat." (Lukas 21:34)

Minggu, 12 Oktober 2025

Fatima

Tempat ziarah rohani pertama yang kami kunjungi setiba di Eropa adalah Fatima, Portugal. Fatima menyimpan banyak pesan, misteri, dan mukjizat terkait Santa Perawan Maria. 

* Di tempat inilah pada penampakan terakhir (ke-6) tanggal 13 Oktober 1917, Bunda Maria memperlihatkan keagungannya kepada tiga anak gembala - Lusia, Fransisko, dan Yasinta - serta 70.000 orang yang memenuhi Cova da Iria.

Dalam jarak jauh di samping matahari, ketiga anak gembala melihat Santo Yusuf dengan Kanak-Kanak Yesus dan Santa Perawan Maria. Penampakan itu kemudian lenyap, berganti dengan penampakan Tuhan Yesus dan Santa Perawan Maria. Setelah penampakan kedua lenyap, tampak Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel.

* Pada enam kali penampakan di Fatima, Bunda Maria menyampaikan pesan yang utama yang sama, agar kita berdoa Rosario setiap hari. Di penampakan ke-3 tanggal 13 Juli 1917, Bunda Maria mengajarkan doa singkat yang sekarang kita daraskan di akhir setiap peristiwa dalam doa Rosario:

"Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka dan hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan Kerahiman-Mu." 

* Satu hal yang menarik, ketika ketiga anak gembala ditahan oleh otoritas setempat pada 13 Agustus 1917, supaya tidak terjadi pertemuan dengan Bunda Maria; enam hari berselang, ketika anak-anak itu tidak berani mendekat ke Cova da Iria, hanya menggembala di tempat yang agak jauh, Bunda Maria tetap menemui mereka pada 19 Agustus 1917.

Di area yang bernama Valinhos, ada monumen dengan ikon Bunda Maria - menandai tempat penampakannya di sana. Penampakan Bunda Maria di Valinhos membuktikan kesetiaan Bunda Maria pada janji yang diucapkannya kepada tiga anak gembala, bahwa Ia akan menemui mereka setiap tanggal 13 dalam bulan. 

* Fatima menjadi sumber inspirasi bagi St. Maximilian Maria Kolbe ketika ia mendirikan komunitas Militia Immaculata atau Tentara Imakulata tahun1917. Father Stefano Gobbi juga memperoleh lokusi batin dari Bunda Maria, ketika ia berdoa di Fatima. Imam asal Italia ini lalu mendirikan Gerakan Imam Maria yang memelopori doa Senakel tahun 1973.

Sampai sekarang, Fatima menjadi tempat ziarah umat Katolik yang selalu ramai dikunjungi, untuk menunjukkan hormat dan bakti kita kepada Santa Perawan Maria.

Fatima, aku menanti mukjizatmu di zaman ini.


Jumat, 10 Oktober 2025

Persiapan Berangkat

Menyiapkan barang-barang untuk dibawa, ketika kita akan berangkat ke tempat yang jauh untuk jangka waktu cukup lama, merupakan kesibukan tersendiri yang menyita waktu. Kita mengumpulkan barang-barang yang kita butuhkan, menatanya dalam koper, mengatur semua dengan baik.
 
Seperti menyiapkan koper-koper ketika kita akan berangkat ke luar kota atau ke luar negeri, demikian pula sejatinya hidup kita di dunia. Kita tengah menyiapkan hal-hal yang akan kita bawa sebagai bekal dalam kehidupan kekal. Apakah kita sudah menyiapkannya dengan sepenuh hati dalam setiap waktu kita? Apakah kita telah mengumpulkan bekal yang kita butuhkan nanti dan menatanya dengan baik? 
 

Minggu, 21 September 2025

Pada Akhirnya....

Sebagus apa pun rencana kita, serapi apa pun kita menatanya agar berjalan baik, sering kali ada hal tak terduga - yang tiba-tiba terjadi, membelokkan arah, dan kita menerimanya dengan lapang hati sebagai kehendak Tuhan.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. (Yesaya 55:8-9)


Selasa, 16 September 2025

Kejujuran

Sebesar apa pun niat kita untuk hidup jujur, tak dapat berjalan mulus jika di sekitar kita masih banyak orang yang tidak menganggap penting kejujuran. Namun, prinsip selalu mengedepankan kejujuran hendaknya tetap menjadi pegangan kita, meski orang-orang di sekeliling kita melakukan yang sebaliknya.

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut. (Amsal 11:3-4)

 

Jumat, 05 September 2025

Doa Penyerahan Diri kepada Hati Tak Bernoda Bunda Maria

Di dalam buku saku Aneka Doa kepada Maria, ada sebuah doa yang indah dan penuh makna. Entah siapa yang menulis doa ini dan dari mana asalnya, tidak ada keterangan. Namun, doa singkat kepada Hati Tak Bernoda Bunda Maria ini bisa kita daraskan setiap hari. Alasannya?

Ketika menampakkan diri kepada tiga anak gembala di Fatima - Portugal, pada penampakan tanggal 13 Juni 1917 Bunda Maria mengatakan kepada Lusia dos Santos, salah satu pelihat, "Yesus ingin agar engkau membuatku dikenal dan dicintai. Ia ingin dunia mengadakan devosi kepada Hatiku yang Tak Bernoda...."

Salah satu wujud devosi sederhana kepada Hati Tak Bernoda Bunda Maria ialah ketika kita menyerahkan diri kepada Hatinya. Melalui penyerahan diri, hati kita akan dibentuk oleh Bunda Maria, agar makin menyerupai hatinya. Setelah hati kita menyerupai hati Bunda Maria, Bunda Maria akan menyatukan hati kita dengan Hati Mahakudus Yesus, Putra tercintanya.

Doa yang akan dibagikan berikut ini sangat berkesan, karena kita tidak mendaraskannya semata untuk diri sendiri, melainkan kita memohon kepada Bunda Maria agar nyala hatinya turun ke atas seluruh umat manusia, mengingatkan bila kita berdosa, memberikan kesehatan rohani, dan dipertobatkan berkat nyala hatinya.

Anda tertarik mendoakannya setiap hari? Sebarkan juga, agar makin banyak orang kristiani memiliki hati seperti Hati Tak Bernoda Bunda Maria.

 

Doa Penyerahan Diri kepada Hati Tak Bernoda Bunda Maria

O Hati Tak Bernoda Bunda Maria yang menyala dengan kebaikan, 
perlihatkanlah kasih sayangmu kepada kami.
Semoga nyala hatimu, ya Bunda Maria, 
turun ke atas seluruh umat manusia.
Kami sangat mencintaimu,
ukirlah cinta kasih sejati dalam hati kami,
sehingga kami terus-menerus mendambakanmu.
O Bunda Maria yang lembut dan rendah hati,
ingatkan kami apabila kami berdosa.
Berilah kesehatan rohani kepada kami,
berkat Hatimu yang Tak Bernoda.
Biarkanlah kami senantiasa melihat kebaikan hatimu sebagai Bunda,
dan perkenankanlah kami dipertobatkan berkat nyala hatimu.
Amin. 

Minggu, 31 Agustus 2025

Asal Berita - Berita Asal

Banyak berita beredar di media sosial. Sekilas, semua berita kelihatan benar, bukan setting-an. Apalagi sekarang orang makin pintar membuat video dengan AI. Wajah, gerakan bibir, dan kata-kata yang diucapkan tampak sungguh-sungguh seperti rekaman asli.

Kita perlu lebih cermat memerhatikan, asal berita yang akan kita baca. Apakah berita itu berasal dari sumber atau pemilik akun yang dapat dipercaya? Hindari  menyimak berita asal, yang kemudian ternyata hoaks dan menyulut emosi.

Pilah berita-berita asli dari berita-berita asal. Jadilah bijak dalam membaca.

Selasa, 26 Agustus 2025

Ketidakberdayaan atas Rahmat Allah

Di hadapan Allah, kita sungguh tak berdaya. Bahkan ketika kita menerima rahmat besar, kita merasa tak layak mendapat kasih Allah yang tercurah kepada kita.

Contohnya ketika Nabi Yesaya mendapat rahmat dengan melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan para malaikat memuji-Nya. Yesaya malah berkata, "Celaka aku! Aku binasa!... mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan Semesta Alam." (Yesaya 6:4) 

Yesaya merasa tak layak menerima rahmat penglihatan itu. Ia malah berpikir, dirinya bakal binasa karena telah melihat kebesaran Tuhan.

Demikian pula ketika berada di atas perahu Simon Petrus, Yesus meminta Petrus bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jalanya. Petrus sempat protes, lantaran ia sudah berjuang semalaman mencari ikan, tetapi tidak berhasil.

Ketika Petrus menaati perkataan Yesus kepadanya, ia menebar jala dan memperoleh banyak sekali ikan. "Tuhan, pergilah dariku, karena aku ini seorang berdosa," kata Petrus kepada Yesus. (lihat Lukas 5:4-8)

Petrus mendapat rahmat besar dengan berlimpahnya tangkapan ikan. Tetapi ia malah merasa tidak layak menerima rahmat itu dan meminta Tuhan menjauhinya. 

Tatkala Tuhan melimpahkan rahmat besar kepada kita, bagaimanakah tanggapan kita? Apakah kita bersikap seperti Nabi Yesaya dan Rasul Petrus, yang merasa tidak layak mendapatkan kasih karunia dari Allah?

Jangan sampai ketidakberdayaan kita sedemikian besar, sehingga kita tidak bersyukur atas rahmat Tuhan dalam hidup kita.

Minggu, 17 Agustus 2025

Nasi Uduk Kemerdekaan

Setiap perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI, kami menyantap nasi uduk. Bertahun-tahun kami melakukannya, atas permintaan almarhum suamiku. Terselip kisah heroik di balik kebiasaan ini.

Ayah suamiku yang tak lain adalah bapak mertuaku, seorang pejuang kemerdekaan di era pendudukan Jepang. Suatu ketika, beliau tertangkap dan dijebloskan ke penjara. Diputuskan, semua 'pemberontak' akan dihukum mati, termasuk bapak mertuaku.

Hukuman mati itu tak pernah terlaksana, lantaran Jepang kalah oleh Amerika Serikat dalam peristiwa Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menarik diri dari Indonesia. Para pejuang kemerdekaan dibebaskan.

Bapak mertua meminta keluarganya untuk selalu mengucap syukur atas peristiwa pembebasan itu dengan menyantap nasi uduk pada Peringatan Kemerdekaan RI. Aku tak sempat mengenal bapak mertua, karena beliau telah dipanggil Tuhan, bahkan ketika suamiku masih remaja.

Tradisi menyantap nasi uduk pada perayaan Hari Kemerdekaan RI tetap berlanjut. Setiap tahun, meski suamiku juga telah menghadap Tuhan, kami meneruskan kebiasaan ini.

Bukan sekadar melanjutkan tradisi keluarga, terlebih sebagai ungkapan syukur atas kuasa Tuhan yang telah menganugerahkan kemerdekaan pada waktu yang tepat, kepasrahan pada perlindungan Tuhan dalam situasi yang tidak pasti, dan rasa hormat kepada para pejuang yang berani mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan Tanah Air. 

Istirahat damai abadi bagi para pejuang bangsa. 

Dirgahayu Republik Indonesia.

Kamis, 07 Agustus 2025

Akibat Ketidaksetiaan

Di Meriba umat Israel protes kepada Musa dan Harun: "Mengapa kamu membawa kami ke tempat celaka ini, tempat bukan untuk menabur, juga tanpa pohon ara, anggur, dan delima, bahkan air minum pun tidak ada?" (Bilangan 20:5)

Musa dan Harun lalu menghadap Tuhan. "Ambillah tongkatmu itu. Engkau dan Harun, saudaramu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya memberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya," firman Tuhan kepada Musa (Bilangan 20:7-8).

Tetapi, ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu, Musa berkata lain dari yang dipesankan Tuhan: "Dengarlah, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?" (Bilangan 20:10) Musa lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, keluarlah air banyak sekali.

Cermatilah kalimat-kalimat itu, terutama yang diberi warna biru. Perintah Tuhan kepada Musa tidak dilaksanakan dengan tepat. Mungkin Musa sudah jenuh dan kesal menghadapi kebebalan bangsanya, sehingga ia melontarkan kata-kata yang tidak sesuai dengan perkataan yang ingin Tuhan sampaikan kepada umat-Nya.

Akibat ketidaksetiaan Musa dan Harun terhadap perintah Tuhan, ia tidak diizinkan Tuhan memasuki tanah terjanji Kanaan. Tuhan berfirman kepada Musa: "Sebab kamu berdua telah berlaku tidak setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat air Meriba di Kades di Padang Gurun Zin, dan tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel." (Ulangan 32:51)

Tuhan menghendaki kita selalu setia sepenuhnya kepada-Nya.

Selasa, 29 Juli 2025

Burung Elang dan Burung Gagak

Ada kisah bagus tentang burung elang dan burung gagak yang kubaca hari ini dan bisa menjadi refleksi kita.

Burung elang dan burung gagak punya relasi yang menarik. Burung gagak sering mencoba mengganggu dengan mematuk-matuk tubuh burung elang, tetapi biasanya burung elang tidak menggubrisnya. 

Burung elang memilih terbang lebih tinggi untuk menghindari perselisihan dengan burung gagak. Ketika burung elang terbang semakin tinggi, buruk gagak kewalahan. Ia tak sanggup terbang di ketinggian, akhirnya menyerah dan pergi meninggalkan burung elang.

Dalam menjalani kehidupan, kita pun sering kali mendapat bermacam gangguan dari orang-orang di sekitar kita. Belajar dari burung elang, kita tak perlu menggubrisnya. Lebih baik kepakkan 'sayap' kita dan terbang lebih tinggi, mendekat kepada Tuhan.

Lama-kelamaan gangguan-gangguan itu tidak lagi berdampak bagi kita. Mereka pergi karena tak berhasil menjatuhkan kita. Bersikaplah seperti burung elang.

 

Kamis, 24 Juli 2025

Bunda Pengatur Sempurna Segala Rahmat Allah

Sering pikiran kita sudah membayangkan hal-hal negatif yang bakal terjadi. Mungkin ada benarnya sebagai antisipasi. Tetapi hal-hal negatif yang terus mencengkeram pikiran kita, membuat hati tidak jernih dan kita tidak bisa menikmati berkat-berkat Tuhan saat ini.

Jauh hari aku telah merencanakan liburan bersama keluarga. Tiba-tiba ada pekerjan yang harus dilakukan bersamaan dengan waktu libur itu. Kecemasan melanda. Bagaimana saya bisa membagi waktu antara liburan dan pekerjaan? Saya bakal tidak bisa menikmati libur dengan sukacita.

Namun kedua kepentingan itu tak dapat dihindari. Maka, aku hadapi dan jalani saja sambil memohon melalui Bunda Maria pengantara segala rahmat, agar ia membantu mengatur jadwalku.

Mengilas balik hari-hariku, tampak jelas Bunda Surgawi mengatur segalanya dengan baik, sehingga aku dapat menikmati libur bersama keluarga di sela-sela pekerjaanku.

Gereja memberikan gelar Bunda Pengantara Segala Rahmat kepada Santa Perawan Maria. Semoga suatu saat Gereja pun berkenan menganugerahkan gelar Bunda Pengatur Sempurna Segala Rahmat Allah kepadanya.

Terima kasih Bunda Maria!

Selasa, 08 Juli 2025

Aura Farming

Seorang anak dari Kuantan Singingi - Riau mendadak jadi perbincangan di jagat maya di awal Juli ini. Video aksi Rayyan Arkan Dikha atau yang akrab disapa Dikha, menari di atas perahu dalam lomba Pacu Jalur di daerahnya, viral di media sosial.

Gerakan-gerakan tubuhnya yang sederhana tetapi unik, segera diikuti berbagai kalangan di segenap penjuru dunia - mulai dari klub sepak bola terkemuka sampai orang-orang biasa dari aneka negara yang menirukan gerakan-gerakan tari Dikha. Pelajar berusia 10 tahun ini lantas dinobatkan sebagai aura farming paling top sedunia. 

Istilah aura farming populer di kalangan Gen Z, menggambarkan seseorang yang menampilkan sisi karismatik dan keren dari dirinya secara alami, tanpa perlu usaha keras dan tidak dibuat-buat. 

Membuka Kitab Suci, menyimak perkataan dan perbuatan Yesus Kristus selama hidup-Nya dalam keempat Injil; kalau sampai sekarang Yesus dapat dilihat secara kasat mata dan hidup di tengah-tengah kita, tentu Yesus akan menjadi aura farming terkemuka sejagat, karena sisi karismatik dan keren yang terpancar dari diri-Nya. 

Kehadiran Yesus selalu memesona, membuat banyak orang berbondong-bondong mengikuti-Nya, seperti ditulis dalam Injil. Sudahkah kita menjadikan Yesus sebagai aura farming, yang menggerakkan kita untuk mengikuti sikap dan perbuatan-Nya dalam hidup kita?

 

Selasa, 01 Juli 2025

Dahsyat dan Ajaib

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
 
Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, 
dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satu pun dari padanya.
 
Terima kasih Tuhan, yang telah berkenan mencipta aku 
dan selalu mengasihiku;
terlepas dari segala kelemahan dan dosaku.
 
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah!
Betapa besar jumlahnya!
 
Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir.
Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
 
Sertailah aku selalu ya Tuhan, dalam peziarahanku di dunia ini;
hantarlah aku ke tempat Engkau berada selamanya.
 
(tulisan cetak miring dari Mazmur 139:14, 16, 17, 18)

 

Minggu, 22 Juni 2025

Perendahan Diri Kristus

Ketika mengikuti Perayaan Ekaristi Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Imam yang mempersembahkan misa memaparkan pemahaman yang indah dan mendalam tentang Perendahan Diri Kristus.

Menurut beliau, di dalam 3 peristiwa Kristus yang adalah Putra Allah telah merendahkan diri-Nya:

* Peristiwa Inkarnasi: Putra Allah turun ke dunia menjadi Manusia

* Peristiwa Salib: Putra Allah memikul salib dan wafat di kayu salib seperti penjahat

* Peristiwa Ekaristi: Putra Allah merendahkan diri-Nya dengan memperkenankan Imam - sebagai manusia yang tak luput dari dosa, mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah-Nya (transubstansiasi). Dalam Ekaristi pula, Putra Allah yang Mahatinggi merendahkan diri-Nya, mau bersatu dengan umat manusia melalui Hosti Kudus

Kristus telah merendahkan diri-Nya demi menjangkau kita. 
Bagaimana tanggapan kita terhadap kasih-Nya?

 

Kamis, 19 Juni 2025

Menata Gudang

Ternyata serangan rayap di gudang bukan hanya menghabiskan isi satu setengah lemari buku, melainkan juga tiga kardus besar dan satu lemari kecil. Akibatnya, mau tak mau aku mengalokasikan waktu khusus untuk membenahi isi gudang.

Sungguh menyita waktu dan sangat berbeda rasanya antara bekerja dengan berkarya. Bekerja lebih mengedepankan gerakan-gerakan motorik, sedangkan berkarya lebih menonjolkan kreativitas otak. 

Kegiatan menata gudang kulakukan rutin setiap hari selama hampir tiga minggu. Aku bersyukur kepada Tuhan yang memberiku kekuatan fisik untuk merampungkan pembenahan ruangan penyimpanan tiga kali tiga meter itu.

Dari pengalaman ini, aku belajar bertekun dalam kesabaran saat memilih, memilah, dan merapikan barang-barang. Aku pun belajar melepas barang-barang yang tidak signifikan untuk disimpan. Bukankah pada akhirnya, saat kita beranjak ke kehidupan kekal, kita tak dapat membawa barang-barang duniawi?


Minggu, 01 Juni 2025

Novena Roh Kudus

Di hari ke-3 Novena Roh Kudus, aku menemukan video dari Romo Istimoer Bayu Ajie di kanal YouTube, yang memaparkan permohonan dalam Novena Roh Kudus. 

Menurut beliau, terdapat salah kaprah ketika orang mendoakan Novena Roh Kudus. Yang diminta bukan karunia-karunia Roh Kudus, tetapi hal-hal yang material seperti mau masuk sekolah, mau kuliah, mau buka usaha, utang belum terbayar...  Permohonan seperti itu tidak salah, tetapi tidak pada tempatnya. 

Dalam Novena Roh Kudus, hendaknya kita meminta 7 Karunia Roh Kudus. Misalnya, orang yang sering khawatir menghadapi tantangan kehidupan, ia bisa memohon karunia Roh Keperkasaan. 

Setelah menyimak Katekese Sedikit (KatKit) dari Romo Bayu tersebut, aku pun mengganti permohonanku dalam Novena Roh Kudus. Semoga sharing ini bermanfaat pula bagi para pembaca. 

Ingin mendengarkan langsung penjelasan Romo Bayu? Inilah link YouTube-nya:

https://www.youtube.com/watch?v=sQqAl73OhPA

 

Jumat, 30 Mei 2025

Serangan Rayap

Dilihat dari depan, deretan buku di dalam lemari kayu itu biasa saja. Masih tegak berdiri rapi di dalam rak. Tetapi kalau dilihat dengan saksama, ada noda-noda hitam di sekitar buku-buku tersebut. 

Rayap menyerang dari belakang buku-buku! Alhasil, buku-buku yang ada di dalam satu setengah lemari buku, musnah digerogoti rayap. Seandainya aku tahu ada serangan rayap, tak kubiarkan satu rayap pun hidup untuk merusak buku-buku koleksiku.

Merenungkan sepak-terjang rayap, seperti itulah keadaannya jika si jahat menyerang manusia. Ia menyerbu dari dalam, sedikit demi sedikit, tanpa sepenuhnya diketahui. Kalau kita lengah, tidak mengetahui kehadirannya yang merusak, lama kelamaan hati kita digerogoti hingga menjadi tumpul. 

Hati tetap ada, tetapi di dalamnya kosong. Seperti sampul buku-buku itu, tetap berdiri tegak di dalam rak, tetapi lembaran-lembaran kertas di dalamnya - isi buku tersebut - sudah kosong. Waspadalah!


Kamis, 22 Mei 2025

Anggapan yang Keliru

Sering terlontar ujaran mereka yang enggan mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja: "Untuk apa ke gereja? Seperti orang munafik. Pura-pura saleh, padahal kelakuan masih buruk!"

Sebenarnya, untuk apa ada gereja dan untuk siapa?

Paus Fransiskus memandang gereja sebagai "rumah sakit lapangan" atau "rumah sakit darurat." Gereja sepatutnya menjadi tempat di mana orang-orang yang terluka secara fisik maupun rohani, dapat menemukan dukungan, pemulihan, dan penyembuhan. 

Berdasarkan sudut pandang Paus Fransiskus tersebut, gereja diharapkan menjadi tempat bagi orang-orang yang datang ke sana untuk dapat berjumpa dengan Kristus yang menghibur, menyembuhkan, dan mengubah.

Gedung gereja tak bermakna apa-apa, tanpa umat beriman kristiani yang adalah Gereja. Orang-orang yang terluka akibat 'perang' ini perlu disambut dan ditangani dengan kasih, seperti yang diajarkan Kristus.  

Sebagai Gereja, umat beriman kristiani yang telah mengalami Kasih Kristus; diharapkan dapat menolong orang-orang terluka yang datang ke gereja, agar mereka dapat pula mengalami Kasih Kristus dalam hidup mereka.

Meski demikian, tak ada manusia yang sempurna. Sebagai umat beriman kristiani kita berupaya meneladan Kristus, meski masih ada kelemahan-kelemahan manusiawi yang melekat dalam diri kita. Maka, kita tetap perlu datang ke "rumah sakit darurat" secara rutin untuk mendapatkan sentuhan Kasih Kristus yang meneguhkan.

Karena itu, keliru jika ada anggapan yang mengatakan orang-orang yang ke gereja adalah orang-orang munafik yang sok suci. Justru mereka adalah orang-orang yang terluka, sakit, dan membutuhkan kerahiman Tuhan. Baik yang sedang mencari kesembuhan, maupun yang sudah lebih baik tetapi belum sembuh sepenuhnya, semua merasa perlu ke gereja untuk menjumpai Kristus - Sang Penyembuh Sejati.  

 

Jumat, 09 Mei 2025

Gembala Pilihan-Mu

Dua bulan sebelum Paus Fransiskus wafat, beredar film Conclave - yang menggambarkan situasi dan intrik dalam pemilihan Paus. Banyak orang yang penasaran dengan apa yang terjadi dalam konklaf, menyaksikan film itu.

Paus Fransiskus dipanggil Tuhan pada hari ke-2 Paskah, 21 April 2025. Masyarakat di segenap penjuru dunia mengarahkan pandangan ke Vatikan, yang akan menggelar konklaf sebenarnya pada 7 Mei. Sebanyak 133 kardinal yang berhak memilih mengucap sumpah, sebelum ikut konklaf.

Setelah 2 kali asap hitam mengepul dari cerobong asap di Kapel Sistina, pada sore menjelang malam tanggal 8 Mei terlihat asap putih membumbung. Seorang Paus telah terpilih. Sekitar satu jam berselang, muncul Kardinal Robert Francis Prevost kelahiran Chicago, Amerika Serikat; tetapi berkewarganegaraan Peru, sebagai Paus baru yang menyandang nama: Paus Leo XIV.

Segunung harap diletakkan pada penerus pelayanan Santo Petrus ini. Sebagai umat beriman, kita percaya Tuhanlah yang telah memilih Paus baru ini melalui hati nurai para kardinal yang ikut dalam konklaf. Terima kasih Allah Tritunggal dan Bunda Maria - Bunda Gereja. Marilah kita mengiringi langkah Bapa Suci dengan doa-doa kita setiap hari.

Kita tahu sekarang ,bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

 

Kamis, 01 Mei 2025

Cara Kerja Bunda Maria

Dalam sebuah wawancara, Paus Fransiskus menyatakan, beliau ingin dimakamkan bukan di Basilika Santo Petrus melainkan di Basilika Santa Maria Maggiore. Menurut beliau, setiap kali akan melakukan dan kembali dari perjalanan apostolik, beliau selalu berdoa kepada Santa Perawan Maria di Basilika itu. Ketika lockdown di masa pandemi Covid-19 dan pada hari Minggu, beliau kerap berdoa di sana.

Dari buku Rosario Bersama Paus Fransiskus - Doa & Novena Mother Mary Untier of Knots yang disusun oleh H. Witdarmono tahun 2016, dapat ditelusuri awal kedekatan Paus Fransiskus dengan Bunda Maria.

Paus Fransiskus baru mulai mendaraskan 15 misteri doa Rosario (catatan: sebelum tahun 2000 hanya ada 3 Peristiwa doa Rosario), setelah mengamati Paus Yohanes Paulus II yang khusuk berdoa Rosario saat berkunjung ke Argentina tahun 1985.

Suatu sore, Pastor Jorge Mario Bergoglio, S.J. mengikuti doa Rosario yang dipimpin Paus Yohanes Paulus II bersama banyak orang. "Saya memandang Bapa Suci dari belakang.... Saya merasa, orang ini telah dipilih untuk memimpin Gereja dan sedang menapaki jalan ke atas, ke Ibunya di surga, jalan yang telah ditempuhnya sejak masa kecilnya. Saya segera menyadari betapa dalamnya makna kata-kata Bunda Maria dari Guadalupe kepada St. Juan Diego, 'Jangan takut! Bukankah aku ini ibumu!' Di situlah, saya baru sungguh memahami kehadiran Bunda Maria dalam kehidupan Paus. Apa yang saya saksikan itu tidak pernah terlupakan. Sejak saat itu, saya mendaraskan 15 misteri Rosario setiap hari."

Kesediaan Pastor Bergoglio, S.J. membuka hatinya bagi Santa Perawan Maria melalui doa Rosario, membuat Ibu Surgawi merangkul dan membentuk hatinya. Ada satu lagi kisah hidup Pastor Bergoglio yang menunjukkan kedekatannya dengan Bunda Maria.

Pada Mei 1986 - setahun setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Argentina, Pastor Bergoglio ditugaskan ke Munich, Jerman, untuk menyelesaikan disertasi doktoralnya. Di sela-sela kesibukan studinya, beliau berkunjung ke rumah para imam Jesuit di kota Augsburg, 80 km dari Munich. 

Suatu kali, beliau melihat lukisan Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah di gereja kecil St. Petrus. Lukisan itu dihormati masyarakat setempat sejak awal abad ke-18. Hati Pastor Bergoglio sangat tersentuh. "Saya harus memohon bantuan Bunda Maria, agar dilepaskan dari simpul-simpul kusut yang membingungkan ini," ujarnya.

Pastor Bergoglio lalu mengambil keputusan. Beliau tidak menyelesaikan penelitian untuk disertasinya yang telah dijalani 9 bulan. Pada Desember 1986 beliau pulang ke Argentina membawa banyak kartu pos lukisan dan doa kepada Bunda Maria Pengurai Simpul Masalah. Pastor Bergoglio menyebarkan devosi baru kepada Bunda Maria di tanah airnya.

Tahun 1992, Pastor Bergoglio, S.J. diangkat oleh Paus Yohanes Paulus II menjadi Uskup Tituler Auca dan Uskup Auksilier Buenos Aires. Enam tahun kemudian, tahun 1998, beliau menjadi Uskup Agung Buenos Aires. Selanjutnya, tahun 2001 Uskup Bergoglio diangkat sebagai Kardinal. Tahun 2013 dipilih sebagai Paus menggantikan Paus Benediktus XVI.

Relasi akrab yang telah terjalin antara Paus Fransiskus dan Bunda Maria selama 40 tahun, sejak beliau pertama kali disentuh oleh Bunda Surgawi dan tergerak mendoakan Rosario lengkap setiap hari, memampukan beliau menapaki jalan ke atas, ke Ibunya di surga.  

Dari pengalaman hidup Pastor Bergoglio, S.J. yang kemudian menjadi Paus Fransiskus, kita melihat cara kerja Bunda Maria. Setelah satu pribadi membuka hati, mempersilakan Bunda Maria masuk ke dalam hidupnya; maka selanjutnya Ibu Surgawi akan memurnikan dan membentuk hati orang tersebut, membuatnya semakin berkenan di hadirat Tuhan. 

Kita dapat belajar dari pengalaman hidup Bapa Suci Paus Fransiskus.


Senin, 28 April 2025

Para Penghormat yang Kelewat Peka

Dalam buku Bakti yang Sejati kepada Maria, Santo Louis-Marie de Montfort mencatat ada 7 jenis penghormat yang palsu dan bakti yang palsu kepada Perawan Tersuci Maria. Salah satu di antaranya adalah para penghormat yang kelewat peka. 

Menurut orang kudus yang dikenal sebagai pewarta Bunda Maria ini, para penghormat yang kelewat peka adalah orang-orang yang takut menghina Allah Putra, jika menghormati Ibunda-Nya.

Mereka sangat tersiksa apabila ada lebih banyak orang berlutut di depan altar Perawan Tersuci daripada di depan Sakramen Mahakudus, seakan-akan yang satu berlawanan dengan yang lain; seakan-akan mereka yang berdoa kepada Perawan Tersuci tidak berdoa kepada Yesus Kristus melalui dia! Mereka tidak suka orang berbicara begitu sering tentang Perawan Tersuci dan berdoa begitu sering kepadanya.

Hari ini, 28 April, Gereja Katolik memperingati Santo Louis-Marie de Montfort, Imam Diosesan asal Perancis yang wafat tahun 1716. Dan tiga hari lagi, kita akan memasuki bulan Mei yang dikhususkan Gereja sebagai Bulan Maria.

Apakah kita termasuk penghormat yang kelewat peka? Atau mungkin ada orang-orang di sekitar kita yang berusaha mencegah kita mendekat ke Bunda Surgawi dengan alasan seperti di atas?

Santo Louis-Marie de Montfort lebih lanjut menulis: Apa yang mereka katakan dalam arti tertentu benar. Tetapi berkaitan dengan penerapan dari apa yang mereka katakan untuk menghalangi bakti kepada Perawan Tersuci, ini sangat berbahaya. Ini sebuah perangkap halus dari iblis, dengan alasan mempromosikan suatu kebaikan yang lebih besar.

Tidak pernah kita semakin menghormati Yesus Kristus daripada ketika kita semakin menghormati Perawan Tersuci. Kita menghormati Maria hanya supaya kita lebih sempurna menghormati Yesus Kristus. (Buku Bakti yang Sejati kepada Maria, no. 94)

Merenungkannya lebih jauh, muncul pertanyaan dalam hati: bukankah seseorang tentu akan lebih senang jika sahabatnya dekat dengan ibunya, daripada dekat dengan orang lain yang bukan keluarganya? 

Memakai analogi tersebut, pastilah Yesus sangat senang jika kita dekat dengan Ibu-Nya; daripada mendekat bahkan mencari bantuan ke pihak-pihak lain yang bertentangan dengan iman kepada-Nya.

Selamat menyongsong Bulan Maria!

Senin, 21 April 2025

Pendosa yang Berusaha Berbuat Baik

Di tengah sukacita merayakan Paskah, Tuhan memanggil pulang Gembala Agung-Nya. Paus Fransiskus sempat tampil di depan jendela Basilika Santo Petrus, memberi berkat Urbi et Orbi yang lazim dilakukan Paus pada Hari Raya Paskah. Setelah itu, beliau masih menyempatkan diri berkeliling dengan mobil terbuka untuk menyapa dan memberkati umat yang berkumpul di lapangan basilika.

Umat Katolik berduka. Dunia kehilangan tokoh penting yang gigih menyuarakan persaudaraan dan perdamaian. Dua belas tahun Paus Fransiskus menjadi hamba dari para hamba Kristus yang sangat sederhana dan menyatu dengan orang-orang di sekitarnya.

Bukan hanya bagi umat Katolik, Paus Fransiskus merangkul dunia dengan menunjukkan belas kasih Tuhan. Beliau sangat peduli kepada mereka yang menderita, korban ketidakadilan, dan kondisi bumi yang semakin rusak.

Paus Fransiskus sungguh menghayati nama yang dipilihnya ketika terpilih menjadi Paus ke-266 Gereja Katolik. Santo Fransiskus dari Assisi (1181-1226) - seorang rahib pendiri ordo Fransiskan yang mencintai 'putri' kemiskinan dan menganggap semua ciptaan Tuhan adalah saudara dan saudarinya.  

Dalam suatu wawancara, ketika ditanya seperti apa ia ingin dikenang? Dengan rendah hati beliau berkata, "Untuk apa?Saya seorang pendosa yang mencoba berbuat baik." Setelah berjerih lelah sebagai imam selama 55 tahun 4 bulan 8 hari, Tuhan berkenan menerima persembahan hidup beliau. 

Selamat menikmati sukacita Paskah abadi bersama Kristus yang engkau abdi, Bunda Maria yang selalu mendampingimu, dan para kudus di Kerajaan Surga. Bapa Suci Paus Fransiskus, doakanlah kami yang masih berziarah di dunia ini.

 

Minggu, 20 April 2025

Jumat, 18 April 2025

Doa Pembebasan demi Darah Yesus

Demi Darah Yesus, aku dibebaskan dari kekuasaan iblis. Demi Darah Yesus, semua dosaku telah diampuni. Demi Darah Yesus, aku dibenarkan, dijadikan saleh, seolah-olah aku tidak pernah berbuat dosa. Demi Darah Yesus, aku disucikan, dibuat kudus, dan dijadikan orang-orang  pilihan Allah.

Di kayu salib Yesus telah mengambil alih semua dosaku, kelemahanku, penyakitku, sehingga aku menjadi utuh kembali demi kesehatan-Nya. Ia telah menjadi miskin demi menyandang kemiskinanku, sehingga aku menjadi kaya demi kekayaan-Nya.

Di kayu salib Yesus telah berkekurangan dalam segala hal, agar aku tak berkekurangan sesuatu pun. Ia telah ditolak, agar aku dapat diterima.

Dan kini, demi nama Yesus dan melalui salib-Nya, aku datang kepada Allah Bapa untuk menerima warisanku.

Tubuhku adalah kenisah Roh Kudus. Setelah aku dibebaskan, dimurnikan, dan dikuduskan oleh Darah Yesus, maka iblis tidak mendapat tempat lagi dalam diriku. Aku sekarang menang atas iblis, berkat Darah dari Anak Domba Allah dan kata-kata kesaksianku.

Aku membebaskan diriku, keluargaku, segala urusanku, dan keadaanku dari cengkeraman iblis. Dalam nama Yesus Kristus, aku menyatakan diriku bebas merdeka.

Sekarang, aku angkat tanganku dan kupuji Allah Bapa, karena kemenanganku dalam Yesus Kristus. Amin.

 

Kamis, 17 April 2025

Kamis Putih 16 Tahun Silam

Pagi itu aku bekerja di depan komputer di rumah, seketika melintas dalam batinku lagu As the Deer. Aku hanya satu-dua kali pernah mendengarnya. Bukan lagu favoritku. Tetapi saat itu aku begitu ingin mendengarkannya. Berulang kuputar lagu yang dilantunkan Don Moen tersebut.

Air mataku mengalir. Ah, Tuhan mengapa kita begitu berjarak? Hanya sedikit menyisakan waktu untuk menemui-Mu lewat doa-doa. Kehampaan melanda hatiku, aku harus berubah.

Riwayat hidup Santo Fransiskus Assisi menjadi acuan pertama pertobatanku. Anak saudagar kain yang menampik segala kenikmatan dunia untuk mengikuti Yesus dalam kemiskinan. Kemudian aku mengenal Santo Yohanes dari Salib lewat karyanya Nyala Api Cinta yang Hidup. Menyusul Santa Teresa Avila dengan Puri Batin-nya. 

Aku berusaha mengenal dan mendekati Tuhan dengan belajar dari ajaran dan pengalaman para kudus. Melalui salah satu surat Santo Pio dari Pietrelcina kepada pembimbing rohaninya, aku tergerak mendekati meja Perjamuan Kudus setiap pagi. Saat dilanda keputusasaan dan hampir menyerah, Santo Yohanes Paulus II meneguhkanku dalam mimpi.

Kamis Putih 9 April 2009 menjadi titik balik hidup kerohanianku. Peziarahan spiritualku terus berproses, sampai aku disapa Bunda Surgawi dalam suatu kesempatan di bulan Juni 2016.

Aku ingin dekat dengan Bunda Kristus, maka aku bergabung sebagai pendoa di komunitas Legio Maria. Dalam doa Tessera – doa harian wajib legioner, aku menemukan nama orang kudus yang asing: Santo Louis-Marie de Montfort. Aku tergugah menelaah riwayat hidup dan tulisan-tulisannya.

Kerinduanku untuk mengenal dan mencintai Bunda Surgawi terpenuhi lewat buku Bakti yang Sejati kepada Maria mahakarya Santo Louis-Marie de Montfort. Menjadi hamba Yesus melalui Bunda Maria – mengabdi Tuhan dengan bimbingan Ibunda-Nya.

Betapa indah dan membahagiakan. Langkah terasa ringan. Bersama Bunda Maria berada di jalan yang mudah, singkat, sempurna, dan aman untuk mencapai Yesus Putranya. Aku sangat percaya, seorang Ibu akan selalu memberi yang terbaik bagi anaknya.

Syukur kepada Allah Tritunggal dan Bunda Maria untuk segala proses peziarahan spiritualku sejak 16 tahun silam. Sebuah proses, tentu akan terus berlangsung sampai tiba di tujuan akhir. Aku akan menekuninya.