Ternyata serangan rayap di gudang bukan hanya menghabiskan isi satu setengah lemari buku, melainkan juga tiga kardus besar dan satu lemari kecil. Akibatnya, mau tak mau aku mengalokasikan waktu khusus untuk membenahi isi gudang.
Sungguh menyita waktu dan sangat berbeda rasanya antara bekerja dengan berkarya. Bekerja lebih mengedepankan gerakan-gerakan motorik, sedangkan berkarya lebih menonjolkan kreativitas otak.
Kegiatan menata gudang kulakukan rutin setiap hari selama hampir tiga minggu. Aku bersyukur kepada Tuhan yang memberiku kekuatan fisik untuk merampungkan pembenahan ruangan penyimpanan tiga kali tiga meter itu.
Dari pengalaman ini, aku belajar bertekun dalam kesabaran saat memilih, memilah, dan merapikan barang-barang. Aku pun belajar melepas barang-barang yang tidak signifikan untuk disimpan. Bukankah pada akhirnya, saat kita beranjak ke kehidupan kekal, kita tak dapat membawa barang-barang duniawi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar