Rabu, 22 Oktober 2025

Mencari Makna Pertemuan Sekejap

Lautan manusia memadati lapangan Basilika Santo Petrus. Tepat di hari peringatan Santo Paus Yohanes Paulus II tanggal 22 Oktober, kami akan beraudiensi dengan Bapa Suci Paus Leo XIV. 

Kami berangkat dari hotel jam 6 pagi, mengantre bersama ribuan peziarah lain bak ular meliuk di luar tembok Vatikan. Gerbang masuk ke lapangan Basilika Santo Petrus baru dibuka jam 8 pagi, sementara Bapa Suci akan mengelilingi jalur-jalur di lapangan Basilika dengan mobil terbuka jam 10 pagi.

Harap-harap cemas seluruh peziarah menanti. Akankah Paus Leo XIV melewati jalan yang ada di depan kami? Ataukah beliau malah akan mengitari jalan lain di lapangan yang sama? 

Seorang bayi laki-laki yang menunggu berkat Bapa Suci dalam jarak sekitar satu meter dari tempat kami berdiri, menjadi 'penyelamat.' Karena bayi inilah kendaraan Paus Leo XIV berhenti dan memberikan berkat. Beliau kemudian melambai-lambaikan tangan dan memberkati umat. Mobil bergerak lagi.

Pertemuan sangat singkat, mungkin kurang dari satu menit; dalam jarak lurus sekitar dua setengah meter. Tanpa tatap mata pribadi, apalagi bersalaman. Rasanya tak sebanding dengan pengorbanan berjam-jam mengantre dan menanti. 

Sampai sekarang aku masih mencari makna pertemuan sekejap ini. Tetap bersyukur atas rahmat Tuhan yang luar biasa - dapat menatap langsung Bapa Suci dari jarak cukup dekat dan mendapatkan berkat secara umum dari beliau, serta menyaksikan ribuan peziarah dalam kesatuan iman.

Sepertinya dari atas sana, Santo Paus Yohanes Paulus II tersenyum memandang ke lapangan Basilika Santo Petrus, seraya berujar: "Anakku, aku senang engkau datang ke sini."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar