Dalam buku otobiografinya, Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus dan Wajah Kudus Yesus (1873-1897), seorang biarawati Karmel Tak Berkasut (OCD) yang berasal dari Lisieux, Prancis; menuliskan keinginannya menjadi orang suci.
Namun, ia merasa tak mampu mengikuti teladan para kudus yang seperti gunung tinggi baginya, sementara ia bagaikan pasir yang diinjak orang.
Di sisi lain, Santa Theresia memiliki keyakinan: tak mungkin Tuhan menanamkan keinginan untuk menjadi orang kudus dalam dirinya, jika hal itu tidak bisa diwujudkan.
Santa Theresia merasa dirinya memiliki banyak ketidaksempurnaan. Sulit sekali baginya menjadi orang dewasa. Tetapi, justru dengan menerima kekurangan diri inilah, Santa Theresia berhasil menemukan cara tersendiri menuju surga.
Ia sangat terkesan dengan Sabda Yesus yang meminta agar murid-murid-Nya membiarkan anak-anak datang kepada-Nya (lihat Matius 19:13-14). Yesus sangat mencintai anak-anak. Maka, ia pun akan menjadi seperti anak kecil di mata Yesus.
Aku ingin tahu, apa yang akan Engkau lakukan terhadap anak kecil yang menjawab panggilan-Mu? Inilah yang kutemukan: "Seperti seorang yang dibelai ibunya, Aku juga akan menghiburmu. Kamu akan menyusu, digendong, dan dibelai-belai di pangkuan." (Lihat Yesaya 66:10-13)
Dari penemuan itulah, Santa Theresia yakin, ia harus tetap menjadi kecil. Jalan kecil Santa Theresia adalah jalan spiritual seorang anak yang percaya dan menyerahkan diri secara total kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar