Minggu, 12 April 2020

Bukan Ritual, Melainkan Spiritual

Kursi-kursi kosong berjajar,
Tak ada nyanyian berkumandang,
Tak ada perarakan dengan lambaian daun palem,
Tak ada pembasuhan kaki,
Tak ada pentakhtaan Sakramen Mahakudus,
Tak ada penciuman Salib,
Tak ada lilin-lilin yang bernyala,
Tak ada pujian Eksultet,
Tak ada dentang lonceng,
Sunyi, pintu-pintu pagar gereja terkunci.
 
Ah, Tuhan, mengapa pandemi ini terjadi di masa suci Paskah?
Tidakkah Engkau salah mengatur waktu?
Seandainya ia melanda dunia setelah Paskah berlalu,
kami masih bisa hadir dalam rumah-Mu ,
kami masih bisa melakukan ibadah Pekan Suci.

Tetapi, Engkau mengizinkannya terjadi di masa Prapaskah,
Engkau membiarkan umat-Mu menjauh dari rumah-Mu,
Engkau membuat umat-Mu termenung dalam diam,
Engkau memperkenankan semua ini terjadi,
Engkau tidak menghendaki sekadar ritual, melainkan yang spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar