Jumat, 24 Maret 2017

Duka ke-4: Bunda Maria Bertemu Yesus di Jalan Salib

Salah satu tradisi dalam Gereja Katolik ialah merenungkan Tujuh (Sapta) Duka Bunda Maria. Setiap Jumat dalam Masa Prapaskah tahun ini akan dipaparkan Duka Bunda Maria yang dikaitkan dengan duka manusia modern. Duka Bunda Maria adalah duka umat manusia. Tulisan ini merupakan refleksi pribadi. 

******* 

Duka Keempat: Bunda Maria Bertemu Yesus di Jalan Salib

..... Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai putri-putri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! (Lukas 23:27-28)

*** 

Sebagai pribadi yang beroleh kasih karunia Allah, seperti dikatakan Malaikat Agung Gabriel kepada Bunda Maria pada saat akan mengandung Bayi Kudus Yesus, Bunda Maria tentu tahu apa yang bakal diderita Yesus di akhir hidupNya. 

Namun, perjumpaan langsung di jalan salib: melihat tubuh Yesus yang banyak tergores oleh siksaan, wajah Yesus berlumur darah, langkah Yesus yang terseok-seok; Ibu manakah yang tak akan hancur hatinya?

Bunda Maria tak dapat berbuat apa-apa, selain menatap Putranya dalam diam. Berdoa agar Allah memberi Putranya dan dirinya kekuatan untuk menghadapi peristiwa salib ini, disertai harapan semua kekejian ini segera berakhir.

***

Dalam kehidupan kita, ada kalanya kita berada di posisi seperti Bunda Maria. Melihat penderitaan yang dialami orang-orang yang kita kasihi, tetapi kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita hanya dapat menemani dan mendaraskan doa, seraya berharap penderitaan itu segera berlalu.  
 
Kita dapat belajar dari Bunda Maria yang berani menghadapi kengerian jalan salib Putranya. Sesuatu yang sangat tidak menyenangkan, tetapi harus dilalui, karena jalan penderitaan ini termasuk bagian dari misteri rencana Tuhan kepada kita.    
     
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar