*******
..... Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu beserta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." (Matius 2:14-15)
***
Tengah malam Bunda Maria dibangunkan suaminya, segera berkemas dan pergi dari Betlehem ke Mesir. Tak ada waktu untuk berembuk. Bunda Maria hanya terdiam, merenungkan apa arti semua ini.
Mesir, tanah yang asing. Adakah hal menyenangkan ketika berada di pengungsian? Di bawah Gereja Abu Sirga di Kairo, terdapat sebuah gua yang diyakini sebagai tempat tinggal Keluarga Kudus. Tidak lama menetap di sini, Keluarga Kudus berpindah-pindah tempat di Mesir untuk menghapus jejak.
Kesulitan hidup dalam pengungsian sudah pasti dialami Keluarga Kudus sebagai pengungsi. Namun, Bunda Maria menerima semua yang terjadi sebagai bagian dari kehendak Tuhan.
Ketika kita terpaksa mengungsi, entah karena bencana alam, perang, penggusuran, atau rumah tak lagi layak dihuni; adakah kita berkeluh-kesah?
Pengungsian memang bukan tempat yang nyaman, penuh tantangan fisik dan mental. Tetapi, jika mengungsi hanya satu-satunya jalan yang ada, mau tak mau kita harus menempuhnya. Kita dapat belajar dari Bunda Maria yang menjalani hari demi hari di pengungsian dengan iman yang teguh dan penyerahan total kepada Tuhan.
Kesulitan hidup dalam pengungsian sudah pasti dialami Keluarga Kudus sebagai pengungsi. Namun, Bunda Maria menerima semua yang terjadi sebagai bagian dari kehendak Tuhan.
***
Ketika kita terpaksa mengungsi, entah karena bencana alam, perang, penggusuran, atau rumah tak lagi layak dihuni; adakah kita berkeluh-kesah?
Pengungsian memang bukan tempat yang nyaman, penuh tantangan fisik dan mental. Tetapi, jika mengungsi hanya satu-satunya jalan yang ada, mau tak mau kita harus menempuhnya. Kita dapat belajar dari Bunda Maria yang menjalani hari demi hari di pengungsian dengan iman yang teguh dan penyerahan total kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar