*******
Duka Pertama: Bunda Maria Mendengar Nubuat Nabi Simeon
..... Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Lukas 2:34-35)
Mendengar ramalan seorang nabi, menimbulkan perasaan tertentu. Bunda Maria selalu menyimpan segalanya dalam hati dan merenungkannya. Belum habis ketidakpahaman Bunda Maria akan kehamilannya yang ajaib, lalu kelahiran Yesus di kandang ternak, kehadiran para gembala dan tiga orang majus; kini saat mempersembahkan Yesus ke Bait Allah, ia mendengar nubuat yang "aneh."
Bunda Maria bertanya-tanya dalam hati, apakah artinya pedang akan menembus jiwanya? Muncul kecemasan dan kekhawatiran, juga pertanyaan: "Seperti apakah pedang yang akan menembus jiwaku? Sanggupkah aku menerima tusukan pedang itu?" Bunda Maria terdiam, merenung dalam hati. Di masa yang lalu Allah menuntunku, tentu Ia juga akan membimbingku di masa depan.
Ketika kita mendengar prediksi para ahli tentang dunia, perkiraan bakal terjadi suatu tindak kekerasan, atau mendengar diagnosis dokter tentang penyakit, kegalauan melanda perasaan. Bagaikan pedang yang akan menembus jiwa.
Belajar dari Bunda Maria, kita pun dapat menyerahkan segala kecemasan dan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Ia telah menyertai kita hari demi hari sampai saat sekarang, tentu Ia pun akan membimbing kita dalam naungan kasihNya sampai akhir hidup kita.
..... Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Lukas 2:34-35)
***
Mendengar ramalan seorang nabi, menimbulkan perasaan tertentu. Bunda Maria selalu menyimpan segalanya dalam hati dan merenungkannya. Belum habis ketidakpahaman Bunda Maria akan kehamilannya yang ajaib, lalu kelahiran Yesus di kandang ternak, kehadiran para gembala dan tiga orang majus; kini saat mempersembahkan Yesus ke Bait Allah, ia mendengar nubuat yang "aneh."
Bunda Maria bertanya-tanya dalam hati, apakah artinya pedang akan menembus jiwanya? Muncul kecemasan dan kekhawatiran, juga pertanyaan: "Seperti apakah pedang yang akan menembus jiwaku? Sanggupkah aku menerima tusukan pedang itu?" Bunda Maria terdiam, merenung dalam hati. Di masa yang lalu Allah menuntunku, tentu Ia juga akan membimbingku di masa depan.
***
Ketika kita mendengar prediksi para ahli tentang dunia, perkiraan bakal terjadi suatu tindak kekerasan, atau mendengar diagnosis dokter tentang penyakit, kegalauan melanda perasaan. Bagaikan pedang yang akan menembus jiwa.
Belajar dari Bunda Maria, kita pun dapat menyerahkan segala kecemasan dan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Ia telah menyertai kita hari demi hari sampai saat sekarang, tentu Ia pun akan membimbing kita dalam naungan kasihNya sampai akhir hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar