Kamis, 28 Juli 2016

Yeremia dan Kita

Hari-hari ini, ketika awan kelam menutupi Gereja Universal, kita mengeluh seperti nabi Yeremia: "Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan?" (Yeremia 15:18)

Sesungguhnya Tuhan telah memberikan jawaban yang tepat melalui sabdaNya, sesuai bacaan Alkitab dalam liturgi harian kemarin dan hari ini: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku.... Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau." (Yeremia 15:19a dan 20)

Tuhan pun meminta kita belajar dari pekerjaan tukang periuk. "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku." (Yeremia 18:6)

Dalam membuat sebuah bejana perlu proses yang makan waktu, tidak langsung jadi. Tukang periuk berulang kali membentuk tanah liat yang ada di tangannya, hingga menghasilkan bejana yang diinginkan. "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya." (Yeremia 18:4)    

Dengan rendah hati mari kita kembali kepada Tuhan untuk dibentuk menjadi pribadi yang sesuai dengan rancanganNya. Perlu proses, makan waktu. Tetaplah bertahan dan setia. Bersediakah kita? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar