Terhadap orang yang bersalah kepada kita, yang telah menyakiti entah fisik dan/atau perasaan, kita dapat saja mengatakan: aku memaafkanmu.... Tetapi, sungguhkah kita telah mengampuni dengan segenap hati?
Dalam Injil, Yesus mengatakan kita perlu mengampuni dengan segenap hati (lihat Matius 18:35). Mengampuni dengan segenap hati mensyaratkan satu hal: melupakan kesalahan orang yang telah menyakiti kita. Bisakah kita berinteraksi kembali dengan orang yang pernah menyakiti kita, tanpa dibebani ingatan akan peristiwa masa lalu yang telah menggoreskan luka?
Kita perlu belajar menjadi sempurna seperti Bapa di Surga dalam mengampuni: .... sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." (Yeremia 31:34)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar