Kedua perempuan ini adalah istri Elkana. Penina mempunyai anak, sedangkan Hana tidak. Karena itu Hana sering dicemooh Penina. Hana hanya dapat menangis dan tidak mau makan. Elkana menghiburnya dengan berkata, "Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?" (lihat 1 Samuel 1:1-8)
Bacaan ini mengawali masa biasa dalam kalender liturgi Gereja Katolik, setelah masa Natal yang ditutup dengan perayaan Pembaptisan Tuhan Yesus. Kedua tokoh perempuan yang ditampilkan dalam bacaan hari ini merupakan simbol keberpihakan Tuhan kepada orang-orang miskin, lemah, dan tersingkir.
Penina adalah simbol orang yang punya harta dan kekuasaan. Sedangkan Hana adalah simbol orang yang miskin, lemah, dan tersingkir. Tak perlu gusar menghadapi Penina-Penina. Perkataan Elkana kepada Hana adalah peneguhan yang Tuhan berikan kepada orang-orang seperti Hana, "Mengapa hatimu sedih? Bukankah Aku lebih berharga bagimu?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar