Sabtu, 30 Januari 2016

Kesamaan Dosa dan Iman

Ketika Daud melihat seorang perempuan cantik sedang mandi, timbul keinginan untuk memiliki perempuan itu. Mereka berhubungan intim, kemudian Batsyeba hamil. Amatilah bagaimana dosa semakin merasuk. (lihat 2 Samuel 11:2-17)

Pertama, Daud berusaha melempar akibat dosanya itu kepada Uria, suami Batsyeba. Uria yang termasuk pasukan Israel di bawah komando Yoab dipanggil ke istana. Daud menyuruh Uria pulang dan tidur dengan istrinya. Tetapi Uria tidak melakukannya.

Tak berhasil dengan cara pertama, Daud membuat Uria mabuk dengan harapan ia pulang dan tidur dengan istrinya. Uria memang sempat mabuk, namun sekali lagi Uria tidak mau tidur di rumahnya. Ia lebih memilih bermalam dengan hamba-hamba tuannya.

Satu kebusukan berusaha ditutupi dengan kebusukan-kebusukan lain. Kembali gagal, Daud menulis surat kepada panglima perang Yoab untuk menempatkan Uria di garis depan dalam pertempuran paling hebat supaya Uria mati terbunuh. Ironisnya surat itu dibawa sendiri oleh Uria kepada Yoab. Kali ini rancangan jahat Daud berhasil.

Lihatlah bagaimana dosa yang semula hanya meliputi satu hal merambat ke dosa-dosa lain. Daud yang berusaha menutupi dosa persetubuhannya dengan merancang Uria meniduri istrinya, semakin meningkatkan kadar dosa dengan membuat mabuk Uria, bahkan akhirnya membunuh Uria dengan memakai tangan lawan.

Bandingkan dengan Kerajaan Allah yang bermula dari iman sekecil biji sesawi, yang ditaburkan di tanah. Biji sesawi adalah yang paling kecil di antara segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi, jika benih ini tumbuh, maka pohon sesawi menjadi pohon yang lebih besar dari segala sayuran yang lain. (lihat Markus 4:31-32)

Sama-sama berawal dari sesuatu yang kecil, namun mendatangkan akibat yang sangat berbeda. Dosa yang berkembang membawa manusia pada kebinasaan, tetapi iman yang berkembang membawa manusia pada keagungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar