Rabu, 16 Desember 2015

Pertanyaan Yohanes Pembaptis

Ketika mendatangi Perawan Maria untuk menyampaikan pesan dari Allah, malaikat Gabriel menyebut Elisabet sebagai sanak (saudara/keluarga) Maria. (lihat Lukas 1:36) Berarti ada pertalian persaudaraan antara Yohanes Pembaptis - dalam tulisan ini disebut Yohanes - dengan Yesus.

Saat Maria mengunjungi Elisabet, anak di dalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika mendengar salam dari Maria. (lihat Lukas 1:41) Dapat dikatakan, sejak dalam kandungan Yohanes telah mengakui Keilahian Yesus.

Yohanes begitu yakin Yesus adalah Anak Allah, tatkala Yohanes berkata, "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." (Yohanes 1:29) Dan Yohanes pun menunjuk Yesus kepada dua orang muridnya yang kemudian pergi mengikut Yesus. (Yohanes 1:35-37)

Ketika orang-orang bertanya kepada Yohanes, siapakah dirinya? Yohanes terus terang mengakui, "Aku bukan Mesias." (Yohanes 1:20) Ia adalah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalanTuhan! (lihat Yohanes 1:23) Sedangkan Dia yang datang kemudian daripada Yohanes, "Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak," ujar Yohanes. (lihat Yohanes 1:27)

Lebih jauh, dalam kitab Yohanes 3:22-36, kita dapat membaca kesaksian Yohanes tentang Yesus. Sejak awal mewartakan pertobatan bagi orang-orang berdosa, tampak iman Yohanes yang begitu besar kepada Yesus.

Sampai terjadilah peristiwa itu. Yohanes menegur Herodes yang mengambil Herodias, istri adiknya. Yohanes lalu dipenjara. Dalam keadaan tak menentu di selnya, muncul keraguan pada Yohanes. Ia lalu mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" (lihat Matius 11:3)

Yesus tidak menjawab secara langsung pertanyaan Yohanes, melainkan memaparkan kejadian-kejadian nyata: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. (lihat Matius 11:5)

Tidak seperti Petrus dan Yohanes serta Paulus yang pernah dibebaskan dari penjara melalui pertolongan malaikat, Yohanes terus mendekam dalam penjara sampai anak Herodias meminta kepala Yohanes sebagai hadiah atas tariannya yang indah di hadapan Herodes.

***

Pertanyaan Yohanes adalah pertanyaan kita juga. Ketika kehidupan berjalan mulus, iman kita memuncak dalam kegembiraan. Tetapi, tatkala kemalangan merengkuh kita, dalam keadaan serba tidak jelas, kita melontarkan tanya kepada Yesus, "Engkau akan menolongku? Berapa lama lagi aku harus menanti?"

Perhatikanlah. Seperti kepada Yohanes, mungkin Tuhan Yesus memberi kita jawaban tidak secara langsung. Adakah kita melihat-mendengar-memahami jawabanNya? Atau, kita menjadi tidak sabar, putus asa, dan meninggalkanNya?

"Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku," tandas Yesus kepada murid-murid Yohanes yang datang bertanya kepadaNya. Kata-kata yang sama diucapkanNya kepada kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar