Betapa indah rumah-rumah yang berhiaskan aneka lampu menyambut Natal. Terang benderang. Sesekali lampu-lampu bergantian berkedip, menambah romantis suasana ketika menatap rumah seperti itu di tengah semilir angin di malam hari yang senyap.
Tetapi penampilan rumah-rumah demikian hanya dapat dijumpai di negara-negara Barat. Tentu akan sangat mencolok kalau aku menghias tampak muka rumahku seperti itu. Namun, aku mendambakannya.
Mengapa masyarakat di Barat senang menghias rumah mereka dengan ratusan lampu menjelang Natal? Mungkin menandakan kegembiraan merayakan Natal dan seminggu kemudian tahun baru. Aha..., ada makna yang lebih mendalam dari sekadar menghias rumah dengan lampu-lampu.
Rumah terang melambangkan kesiapan tuan rumah menyambut Sang Terang. Di tengah dunia nan gelap karena kegelapan dosa, ada rumah-rumah terang yang bercahaya menyongsong Terang Dunia. Rumah terang menjadi simbol penerimaan penuh sukacita akan Berkah Surgawi.
Tak ada dekorasi Natal yang semarak di depan rumahku. Apalagi lampu-lampu yang berkelap-kelip. Tetapi bukan berarti aku tidak siap menyambut Sang Terang. Lebih baik aku menata rumah batinku, agar menjadi rumah terang yang pantas dihuni Terang Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar