Perjamuan pesta telah disiapkan raja, tetapi para undangan tidak mau hadir. Lalu, sang raja minta hamba-hambanya mengajak semua orang yang ditemui di persimpangan-persimpangan jalan untuk datang memenuhi ruangan pesta.
Orang-orang di persimpangan jalan itu ada orang-orang jahat dan orang-orang baik, tetapi mereka semua telah mengenakan pakaian pesta. Hanya satu orang yang berada di dalam ruangan pesta, tetapi tidak mengenakan pakaian pesta.
"Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?" tanya sang raja. Tetapi orang itu diam saja. (lihat Matius 22:12)
Rasul Paulus mengatakan, semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. (lihat Galatia 3:27) Pakaian pesta kita adalah Kristus.
Tetapi, setelah kita dibaptis, sebagai manusia yang lemah, terkadang kita menanggalkan pakaian pesta kita. Kita lebih suka memakai pakaian yang praktis dan nyaman dikenakan pada tubuh kita, daripada mengenakan pakaian pesta yang "berat."
Jika karakter pribadi kita tidak lagi mencerminkan karakter-karakter Kristus, jika perilaku kita tidak lagi menyerupai perilaku Kristus, jika jalan kita menyimpang dari jalan Kristus - tengoklah apakah pada saat itu kita masih mengenakan pakaian pesta?
Jangan sampai kita tidak lagi mengenakan pakaian pesta, meski tetap berada dalam ruangan pesta. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dipanggil, tetapi tidak dipilih. (lihat Matius 22:14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar