Engkau
lahir di muka bumi ini lebih dari 2000 tahun lampau. Di usia 33 tahun Engkau
mengalami siksaan fisik dan mental yang berat. Semua penderitaan itu Engkau
jalani dengan sukarela dan penuh ketaatan kepada kehendak Bapa - yang
mengutusMu untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Melalui kurban salibMu,
Engkau menebus umat manusia.
Aku
lahir di muka bumi ini dalam abad ke-20. Di usia 14 tahun aku dibaptis. Aku
beriman kepadaMu, setiap Minggu selalu datang ke rumahMu. Aku mengimani Engkau
sebagai Tuhan, Yang Mahakuasa. Tetapi, misteri penebusan dosa yang Engkau
lakukan tak bisa kupahami. Bagaimana mungkin, Engkau yang hidup hampir dua ribu
tahun lalu bisa menebus dosa-dosaku yang
hidup di zaman modern ini? Aku berharap Engkau memberiku pengertian untuk
memahaminya.
Lalu,
penyakit datang menyerang menjelang dini hari. Aku mengalami pergumulan antara
hidup dan mati. Pada saat itu aku berseru kepadaMu, dan Engkau meluputkan aku
dari jerat maut. Pengalaman adalah guru yang terbaik. Benar, melalui pengalaman
itu kini aku sungguh-sungguh memahami dan mengimani arti kurban penebusanMu di
salib.
Engkau
berkata, “Akulah roti hidup, barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar
lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku ia tidak akan haus lagi. Semua yang
diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. (Yohanes 6:35 dan 37)
Sekarang,
aku dapat memahami makna ajaran-ajaranMu yang Engkau kemukakan dalam Injil.
Semua menjadi jelas melalui terang Roh Kudus. Jiwaku terpuaskan. Sungguh, Engkau Roti Hidup yang memuaskan rasa lapar rohaniku. KurbanMu di
kayu salib tetap relevan sejak saat Engkau menjalaninya sampai saat ini dan tentu sampai selamanya.
Terima kasih, Tuhan Yesus, tetes-tetes darahMu yang suci telah menyelamatkan aku dari segala dosa dan maut.
Terima kasih, Tuhan Yesus, tetes-tetes darahMu yang suci telah menyelamatkan aku dari segala dosa dan maut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar