Jumat, 14 Agustus 2020

Militia Imakulata

Hari ini Gereja Katolik memperingati kemartiran Santo Maximilian Maria Kolbe (1894-1941), seorang Imam Fransiskan asal Polandia, yang merelakan dirinya menggantikan seorang tawanan lain di kamp konsentrasi Auschwitz pada masa penguasaan Nazi. 

Salah satu warisan St. Max Kolbe ialah komunitas Militia Imakulata. Awalnya, ketika sedang berada di Roma, St. Max Kolbe melihat parade orang-orang Freemason yang memperingati 200 tahun keberadaan mereka dengan membawa spanduk bertuliskan: "Setan akan menguasai Vatikan dan Paus akan menjadi hambanya."

St. Max Kolbe lalu bertekad mempertahankan Gereja. Pada 16 Oktober 1917 - 3 hari setelah penampakan terakhir Bunda Maria di Fatima kepada 3 anak gembala - St. Max Kolbe mendirikan komunitas Militia Imakulata yang kemudian dikenal dengan nama Bentara Maria Imakulata. Tujuan Militia Imakulata ialah mempertobatkan para pendosa dan penganut bidaah, terutama pengikut Freemason; serta pengudusan semua orang melalui teladan dan perantaraan Bunda Maria.

Pilihan St. Max Kolbe kepada Maria Imakulata berdasarkan keyakinan bahwa Bunda Maria akan menang melawan setan dan menghancurkan kepala setan. Selain itu, Bunda Maria adalah perantara segala rahmat.

Menurut St. Max Kolbe ada 3 "medan pertempuran" bagi anggota Militia Imakulata, yaitu  (1) memenangkan jiwa kita sendiri bagi Maria Imakulata, (2) memenangkan jiwa keluarga dan teman-teman kita bagi Maria Imakulata, (3) memenangkan jiwa seluruh umat manusia bagi Maria Imakulata.

St. Maximilian Maria Kolbe dikenal sebagai rasul pengabdian kepada Bunda Maria dan martir cinta kasih. Pada 10 Oktober 1982 ia dikanonisasi oleh Paus St. Yohanes Paulus II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar