Senin, 03 Agustus 2020

Cara Tuhan Menegur

Nabi Hananya bin Azur bernubuat untuk menyenangkan hati bangsa Israel. Katanya di depan para imam dan seluruh rakyat: "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu. Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel..." (Yeremia 28:2-3).
 
Tuhan tidak serta-merta menegur Hananya yang bernubuat palsu itu di depan umum. Tuhan membiarkan Hananya berseloroh di depan orang banyak. Nabi Yeremia yang mendengarkan ucapan Hananya hanya berujar, "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini..." (Yeremia 28:6).

Setelah itu, secara pribadi Tuhan mengutus Yeremia menemui Hananya dan mengatakan yang sebenarnya. Karena kekerasan hati bangsa Israel terhadap Tuhan, maka Tuhan akan membuat mereka takhluk kepada Nebukadnezar, raja Babel. Nabi Hananya yang telah meninabobokan bangsa Israel dengan mengatakan Nebukadnezar akan kalah, sehingga bangsa Israel percaya kepada nubuat yang salah - mendapat ganjaran setimpal. Pada tahun itu juga, Hananya mati (Yeremia 28:17).

Dari kisah nabi Hananya dan nabi Yeremia di atas, kita dapat melihat cara Tuhan menegur manusia. Meski Hananya bernubuat tidak benar di depan orang banyak, perbuatannya mendukakan Tuhan; tetapi Tuhan tetap punya etika dalam menegur ciptaan-Nya. Bagaimana dengan kita ketika menegur orang yang bersalah? Apakah kita menegurnya di depan orang banyak, sehingga mempermalukannya? Ataukah kita menegurnya secara pribadi seperti yang Tuhan lakukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar