Selasa, 24 Juli 2018

Memaknai Doa Koronka

Sebagian besar bangunan gereja di sebuah negara di Eropa ini bergaya gotik dengan dinding batu bata merah tak diplester, berdiri sejak abad 15-17. Namun, kemegahan gedung ditambah keindahan dan keagungan altar serta hiasan-hiasan suci di dalam gereja, tidak diimbangi dengan kegairahan umat untuk beribadah. Agaknya, kemutakhiran dunia berbanding terbalik dengan keimanan orang-orang di zaman modern, terutama di negara-negara maju.

Saat menyusuri jalan raya yang lebar namun lengang, tergambar wajah duka Yesus yang memandang kondisi dunia ini. Tiba-tiba terlintas dalam hati, kalimat yang terus kita ulangi dalam doa Koronka: "Demi sengsara Yesus yang pedih, tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami dan seluruh dunia."

Kalimat doa Koronka itu menjadi jelas maknanya, di saat kita membayangkan kepedihan hati Yesus, kemudian kita memohon kepada Allah Bapa untuk menghargai penderitaan Yesus yang begitu besar guna menebus umat manusia melalui sengsara dan wafat Yesus di kayu salib. 

Doa Koronka menjadi sarana tepat bagi kita untuk memohon Kerahiman Bapa bagi umat manusia yang menyimpang dari jalan-Nya. Bersama-sama kita meminta kepada Bapa: "Pandanglah pengurbanan Putra-Mu, ya Bapa, dan kasihanilah kami. Janganlah murka dan menghukum dunia lagi karena Putra-Mu telah menebus umat manusia dengan Darah Suci-Nya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar