Ketika Tuhan Yesus dimuliakan Allah Bapa di Gunung Tabor, rasul Petrus adalah salah seorang saksi mata. Dan Yesus telah berpesan kepada tiga rasul yang mengikutiNya untuk tidak menceritakan penglihatan yang mereka lihat di atas Gunung Tabor kepada siapa pun sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati (lihat Matius 17:9).
Petrus menepati permintaan Yesus. Setelah Yesus naik ke Surga, dalam pengajarannya Petrus mengungkapkan peristiwa itu (lihat 2 Petrus 1:16-21). Petrus bersaksi tentang apa yang dialaminya di Gunung Tabor.
Peristiwa penampakan Yesus dengan nabi Elia dan nabi Musa di atas Gunung Tabor meneguhkan keilahian Yesus, sekaligus menjadi pegangan bagi umat beriman yang terkadang dilanda keraguan akan kemahakuasaan Yesus.
Inilah yang dimaksudkan rasul Petrus ketika ia mengatakan: ".... Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu (2 Petrus 1:19b).
Yesus yang dimuliakan Allah Bapa di Gunung Tabor adalah Kristus, Mesias, Allah Putra. Walaupun sekeliling kita diliputi kegelapan, dengan tetap berpegang pada keyakinan iman itu, kita dapat teguh bertahan sampai Sang Surya Kebenaran terbit dan CahayaNya bersinar dalam hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar