Senin, 24 Juli 2017

Tertawa atau Tidak Tertawa?

Tiga orang bertamu ke kemah Abraham. Setelah makan, ketiga tamu itu bertanya tentang Sara, istri Abraham. Kata mereka, tahun depan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki. Sara yang mendengarkan percakapan itu di belakang pintu kemah, tertawa dalam hati.

Lalu, bersabdalah Tuhan kepada Abraham, "Mengapakah Sara tertawa dan berkata, 'Sungguhkah aku akan melahirkan anak, padahal aku sudah tua?' Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?...." Sara menyangkal, katanya, "Aku tidak tertawa," sebab ia takut. Tetapi Tuhan bersabda, "Tidak! Memang engkau tertawa!" (Kejadian 18:13-14a, 15).

Manusia bisa saja menyangkal apa yang telah dilakukannya. Bahkan hal paling kecil seperti tertawa di balik pintu. Tidak kelihatan secara kasat mata. Namun, Tuhan melihat hati. Dan itulah yang menjadi pegangan Tuhan dalam bertindak. Meskipun Tuhan mungkin kecewa terhadap respons Sara, tetapi Ia sama sekali tidak membatalkan rancangan besarNya bagi Abraham.

Adakah kita menanggapi Tuhan dengan tulus, ataukah yang kita ucapkan di hadapan Tuhan berbeda dengan yang kita lakukan "di belakang"Nya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar