Seorang janda bersahaja dengan satu anak perempuan. Ia telah diperintahkan Tuhan untuk memberi makan nabi Elia (lihat 1 Raja-Raja 17:9), tetapi ketika nabi Elia memintanya untuk membuatkan roti, janda ini sempat menolak dengan halus. Katanya, "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku
sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak
dalam buli-buli... (1 Raja-Raja 17:12)
Namun, nabi Elia menjanjikan tepung dan minyak milik janda itu tidak akan habis sesuai firman Tuhan. Ia memenuhi permintaan nabi Elia.
Lalu, anak perempuannya jatuh sakit parah sampai berhenti bernapas (lihat 1 Raja-Raja 17:17). Janda itu mempertanyakan kehadiran nabi Elia di rumahnya. Tuhan mengabulkan permintaan nabi Elia agar nyawa anak perempuan tersebut dipulangkan ke tubuhnya.
Iman janda itu membuat kehidupannya terjamin selama musim kering. Dan kesediaannya memberi tumpangan kepada nabi Elia membuat anak perempuannya yang sakit parah sampai meninggal bisa dihidupkan kembali.
Dalam Injil Lukas 4:25-26, Yesus menyebut ada banyak janda di Israel, tetapi nabi Elia diutus kepada seorang janda di Sarfat. Kisah janda di Sarfat merupakan gambaran: banyak orang yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.
Dan kepada sedikit orang yang telah dipilih Tuhan, apakah akan mematuhi perintahNya? Dibutuhkan iman yang teguh untuk melaksanakan kehendakNya. Namun percayalah, kesediaan menjawab panggilanNya akan membuahkan berkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar