Sabtu, 27 Februari 2016

Sangat Kaya

Anak sulung itu marah kepada ayahnya, karena sang ayah lebih memerhatikan adiknya yang pulang kembali ke rumah, setelah menghabiskan harta dengan berfoya-foya. "Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku," kata si sulung (lihat Lukas 15:29).

Sang ayah dengan penuh kasih menjawab anaknya, "Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu...." (Lukas 15:31).

Orang yang bersikap dan perilaku seperti anak sulung itu - setia melayani dan taat (belum pernah melanggar perintah) - sebenarnya tinggal serumah dengan Allah; inilah yang disebut persatuan dengan Tuhan.

Namun, kita sering kali tidak menyadari kehadiran Roh Tuhan yang bersemayam dalam diri kita, yang menggerakkan kita menjadi orang baik. Dan kita menganggap segala rahmat Tuhan sebagai hal yang lumrah.

Sadarilah, sebenarnya kita sangat kaya selama kita selalu bersama-sama dengan Tuhan, karena segala kepunyaanNya adalah kepunyaan kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar