Minggu, 16 November 2014

Talenta = Kerajaan Allah = Kasih

Perumpamaan tentang talenta sering kali dimaknai sebagai pemberian bakat, kecerdasan, keterampilan dariMu kepada setiap manusia ciptaanMu. Namun, dalam pemahaman hari ini aku memandang talenta itu sebagai Kerajaan Allah.

Kepada setiap insan yang datang kepadaMu, Engkau menyampaikan warta tentang Kerajaan Allah. Ada orang yang memperoleh pemahaman mendalam tentang Kerajaan Allah - Engkau mengumpamakannya sebagai orang yang diberi lima talenta; tetapi ada pula orang yang mendapatkan pemahaman cukup saja tentang Kerajaan Allah - diberi dua talenta. Orang yang lain lagi, hanya memperoleh sedikit pemahaman tentang Kerajaan Allah - diberi satu talenta.

Engkau berharap, orang yang hanya memperoleh pemahaman sedikit tentang Kerajaan Allah bersikap proaktif, sehingga pemahamannya dapat bertambah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "proaktif" berarti "lebih aktif." Tetapi, bukannya bersikap proaktif, orang yang hanya sedikit memahami Kerajaan Allah itu malah enggan mengembangkan pemahamannya.

Ketika murid-muridMu menanyakan, mengapa Engkau berbicara kepada orang banyak dengan memakai perumpamaan? KataMu, murid-muridMu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi orang banyak itu tidak. (lihat Matius 13:10-11)

Mengetahui rahasia Kerajaan Sorga sama dengan memiliki pemahaman mendalam tentang Kerajaan Allah. Allah adalah Kasih, itulah yang Engkau wartakan selama hidup di dunia dan terus digemakan oleh para rasulMu setelah Engkau kembali ke Surga. Memiliki pemahaman mendalam tentang Kerajaan Allah berarti menyadari bahwa Kasih bertakhta di dalam KerajaanMu. Kasih itu pula hendaknya merajai hidup manusia, seperti telah Engkau katakan di dalam kedua hukum - mengasihi Allah dan mengasihi sesama - tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. (lihat Matius 22:37-40).

Jikalau kita merasa masih sedikit memiliki pemahaman tentang Kerajaan Allah, kita dapat terus menggalinya dengan tekun berdoa, membaca Kitab Suci, dan menjalin relasi yang akrab dengan Tuhan Yesus. Ia akan membukakan mata rohani kita untuk mengasihi, mengasihi, dan mengasihi - tanpa syarat dan tanpa batas seperti yang dicontohkanNya.

Dan Ia pun menjanjikan, setiap orang yang telah memiliki Kasih, akan diberi Kasih sehingga ia berkelimpahan. Sedangkan orang yang tidak mempunyai Kasih, apa pun yang ada padanya akan diambil. (bandingkan Matius 25:29)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar