Minggu, 27 Juli 2014

Permintaan yang Tepat

Suatu malam, Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya, "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Salomo meminta hikmat dan pengertian, agar ia dapat memimpin bangsanya. Tuhan berkenan akan permintaan Salomo, karena ia tidak meminta kekayaan, kemuliaan, atau umur panjang. (lihat 2 Tawarikh 1:10-12)

Salomo memang menjadi raja yang adil dalam menghakimi rakyatnya. Kisah dua ibu yang memperebutkan seorang bayi melegendakan hikmat Salomo. Namun, Salomo tidak memiliki hikmat dalam relasi dengan Allah dan manusia. Ia memiliki 700 istri dari kaum bangsawan dan 300 gundik. Istri-istrinya itu menjauhkan hatinya dari Tuhan.

Pada waktu Salomo sudah tua, istri-istrinya mencondongkan hati Salomo kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, berbeda dengan Daud - ayahnya. Tuhan menjadi marah dan berniat mengoyakkan kerajaan yang dikuasai Salomo. Tetapi Tuhan masih berbaik hati kepada Salomo, sehingga hal itu baru akan terjadi pada saat kerajaan diperintah oleh anak Salomo. Dan karena kasih Tuhan kepada Daud, bagi keturunannya disisakan satu suku (Yehuda) dari 12 suku Israel. (lihat 1 Raja-Raja 11:3-13)

Seandainya Tuhan berfirman kepada kita secara pribadi, apakah yang akan kita minta? Ajukanlah permintaan yang tepat - yang berkenan kepada Tuhan, memberi keselamatan bagi kita, dan membawa kebaikan bagi sesama.

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. 
(Mazmur 27:4)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar