Kamis, 22 Agustus 2013

Napas Allah

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)

Dari kisah penciptaan manusia pertama, kita memahami sebenarnya milik Tuhan-lah napas kita. IA yang menghembuskan napas hidup ke dalam hidung kita, sehingga kita menjadi makhluk yang hidup.

Seorang penginjil asal Amerika Serikat, Norvel Hayes, memberi kesaksian dirinya pernah berada di Surga. Seperti apakah Surga itu? "Dalam setiap tarikan napasku, aku merasakan kehadiran Allah di sekelilingku," ujarnya.

Sejatinya, Surga lebih daripada sekadar merasakan kehadiran Allah di sekitar kita. Surga adalah ketika kita mengangkat jiwa kita dalam tarikan napas, sehingga roh kita menyatu dengan Roh Allah. Surga adalah ketika kita menghembuskan napas dari hidung kita dan menikmati Allah yang bernapas dalam raga kita. Napas Allah melalui tubuh fana kita mengalirkan sukacita dan damai yang tak terbatas.

Surga telah mulai dapat kita nikmati saat kita masih hidup di dunia ini. Surga yang sama akan kita alami ketika napas kita berhenti dari tubuh dan menyatu sepenuhnya dalam napas Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar