PengajaranMu dengan tegas menyatakan:
- makan dan minum bersamaMu
- mendengar pengajaranMu
belum cukup menjamin seseorang masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Orang-orang yang mengikuti perayaan Ekaristi setiap minggu bahkan setiap hari, belum berarti mereka dekat denganMu secara Roh. Orang-orang yang menghadiri seminar, ceramah, pendalaman rohani, dan membaca Kitab Suci; belum tentu hati mereka terpaut sepenuhnya padaMu.
Bukan wewenangku untuk menilai mereka. Engkau tidak menghendaki penghakiman kepada sesama, sekecil apa pun. Tetapi, dari perkataanMu aku meyakini, bukan setiap orang yang berseru kepadaMu: Tuhan, Tuhan, akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Engkau hanya berkenan kepada orang-orang yang melakukan kehendak BapaMu (lihat Matius 7:21).
Apakah yang menjadi kehendak Bapa? Aku memahaminya sebagai menjadi kudus - kekudusan. Itulah sasaran tertinggi dalam kehidupan manusia. Allah Bapa telah menciptakan manusia menurut gambarNya. Ia adalah Kudus, maka Ia pun menghendaki agar manusia kudus seperti diriNya. Kudus berarti suci, murni. "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah," demikian Engkau mengajarkan (Matius 5:8).
Dengan menjadi kudus, kita dapat menyembah Allah secara benar dalam Roh dan Kebenaran (lihat Yohanes 4:24). Kekudusan membuat kita dapat memasuki kota Yerusalem baru kelak (lihat Wahyu 21:1-8). Mereka yang berhak masuk ke kota suci ini adalah mereka yang keluar dari kesusahan besar; mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (lihat Wahyu 7:14).
".... dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran." (Yohanes 17:19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar