Senin, 21 Januari 2013

Ketaatan dalam Penderitaan

Perayaan Natal yang penuh kegembiraan telah berlalu, kita sekarang memasuki masa "biasa" dalam Liturgi Gereja. Melalui bacaan harian Kitab Suci kita diajak untuk taat meski menderita. Santo Paulus menekankan agar kita meneladan Kristus yang selalu taat kepada BapaNya, meski harus melewati jalan salib yang penuh kesengsaraan.

Pernyataan iman Bunda Maria saat mengatakan, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu," mengandung makna yang sama: taat meski harus mengalami bertubi-tubi penderitaan sepanjang hidupnya bersama Sang Putra.

Selain dari Kristus - tokoh sentral untuk taat dalam penderitaan dan Bunda Maria; kita pun dapat belajar dari pengalaman Ayub dalam Perjanjan Lama, serta pencobaan dan penderitaan yang dialami para kudus sampai mereka meraih mahkota kehidupan abadi.

Jika kita berkata, "Jadilah kehendakMu," dalam doa Bapa Kami yang kita daraskan, maka kita pun sebenarnya telah menyatakan kesiapan kita untuk selalu taat pada kehendak Bapa, meski harus memanggul salib kehidupan sehari-hari.

Ketaatan dalam penderitaan adalah syarat mutlak dan utama mengikut Kristus. Dan buah dari ketaatan dalam penderitaan adalah kebahagiaan kekal.
    

Sabtu, 12 Januari 2013

Iman, Bukan Obat

Hasil laboratorium dan pemeriksaan pendukung lainnya tidak mengindikasikan penyakit-penyakit, tetapi mengapa tekanan darah ini tak kunjung turun? Dengan ringan, dokter menambahkan jenis dan dosis obat-obat yang harus diminum. Dari pagi hingga malam aku disibukkan dengan kegiatan meminum bermacam obat.

Hei, mengapa jadi seperti ini?

Sebanyak apa pun obat yang kutelan, tak akan mengubah kondisi tubuhku selama Tuhan tidak berkenan memberikannya. Sebaliknya, tanpa harus minum banyak obat, jika Tuhan menjamahku sekejap saja, tentu segala kelemahan tubuhku akan lenyap.

Yang kubutuhkan adalah setangkup iman, bukan segunung obat.

Aku mempelajari setiap jenis obat yang diresepkan dokter kepadaku. Aku memohon terang Roh Kudus saat memilah-milah, obat mana yang tetap kuminum dan obat mana yang akan kuhentikan.

Ya, Tuhan, ke dalam tanganMu kupercayakan jiwaku.

Rabu, 02 Januari 2013

Seperti IbuMu

Aku ingin seperti IbuMu, yang mengatakan, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu," untuk segala peristiwa yang akan kualami sepanjang tahun yang baru ini.

Tidak sepatutnya aku memberontak, berbelok dari jalan yang Kau ingin aku menempuhnya, hanya lantaran jalan itu sempit, sulit, gelap, dan jarang sekali dilalui orang.

Dalam kepasrahan diri total kepadaMu, kini aku akan melangkah mengikuti irama langkah kakiMu.

Mungkin aku tidak paham setiap hal yang Engkau izinkan aku mengalaminya, tetapi aku ingin pula seperti IbuMu yang menyimpan segala perkara "aneh" yang dialaminya dalam hati dan merenungkannya.