Minggu, 10 Maret 2024

Hati sebagai Kunci

Untuk membuka pintu yang menjadi pembatas antara ruangan satu dengan ruangan lainnya, diperlukan kunci. Setelah pintu dibuka, tak ada lagi penyekat antara dua ruangan.

Untuk membuka hambatan relasi antara manusia dengan Tuhan yang tersekat karena dosa atau kerapuhan manusia, diperlukan hati sebagai kunci.

Dalam Alkitab banyak ditulis tentang hati manusia. Beberapa ayat di masa Prapaskah yang mengulas tentang hati:

*Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. (Yoel 2:13) Pakailah hatimu untuk membuka penyekat antara engkau dengan Tuhan.

*Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? (Yeremia 17:9) Jika hatimu sudah menjadi tumpul, bagaimana bisa dipakai sebagai kunci untuk membuka relasi dengan Tuhan?

*Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (Yehezkiel 36:26) Tuhan mau memberikan kunci (hati) yang baru, supaya terjalin relasi yang mesra antara engkau dengan Tuhan.

*Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (Yeremia 31:33b) Kunci (hati) yang baru yang dapat membuka relasi dengan Tuhan adalah berpegang sepenuhnya pada firman Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar