Dalam keseluruhan Injil, kita membaca hanya tiga kali Perawan Tersuci bertanya. Pertanyaan pertama dan kedua diajukan Maria kepada Malaikat Gabriel pada saat mengunjunginya untuk menyampaikan pemberitahuan tentang kelahiran Yesus: Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. (Lukas 1:29) Pertanyaan kedua: Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (Lukas 1:34) Setelah mendengar penjelasan malaikat, Maria berkata: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Maria tidak bertanya, meskipun ia harus membaringkan Putranya di palungan, mendapat kunjungan para gembala dan tiga orang majus, mengungsi ke Mesir, mendengar perkataan yang menusuk hati dari Simeon di Bait Allah. Maria lebih memilih menyimpan segala perkara dalam hatinya dan merenungkannya.
Pertanyaan ketiga yang diajukan Maria, ditujukan langsung kepada Yesus Putranya yang tertinggal di Bait Allah di Yerusalem. "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau." (Lukas 2:48) Jawaban yang diberikan Yesus tidak lagi membuat Sang Ibu bertanya.
Apakah kita sering kali mempertanyakan kepada Tuhan, kejadian-kejadian yang kita alami dalam hidup kita? Berhati-hatilah. Pertanyaan-pertanyaan kita menandakan keraguan kita kepada Tuhan dan memicu munculnya godaan-godaan. Sebaliknya, kepatuhan kepada kehendak Tuhan membawa berkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar