Sejak masa pandemi, banyak sekali siaran live streaming terkait kehidupan menggereja. Perayaan Ekaristi on-line diselenggarakan paroki-paroki di seluruh dunia, kita bisa terbang ke mana pun kita ingin ikut ambil bagian dalam Misa virtual. Belum lagi ada seminar, sarasehan, rekoleksi, retret, doa devosi, novena, dan sebagainya yang digelar berbagai komunitas setiap hari.
Tentu saja siaran-siaran tersebut sangat menenteramkan hati yang tengah gundah di rumah saja. Waktu terisi dengan baik, relasi dengan Tuhan tercerahkan. Tetapi, di sisi lain, pernahkah Anda mengalami satu atau beberapa gejala berikut ini?
* Timbul rasa mual dan pusing saat menyaksikan tayangan live streaming
* Tubuh terasa lunglai, tak berdaya
* Tidak bersemangat mengikuti tayangan live streaming
* Tidak memahami topik yang sedang diperbincangkan dalam tayangan live streaming
Kalau mengalami gejala seperti itu, mungkin pertanda Anda overdosis dalam mengikuti acara-acara di media sosial.
Sebaiknya, pilih secara selektif kegiatan rohani apa yang penting untuk Anda ikuti secara live streaming. Ingatlah, Tuhan tidak hanya dapat ditemukan melalui pengajaran atau homili atau ceramah atau apa pun perbincangan yang disiarkan secara on-line melalui media sosial.
Siaran-siaran live streaming terkait hal-hal rohani merupakan salah satu sarana yang dapat membantu meningkatkan keimanan kita di masa pandemi ini. Kita tetap perlu menyediakan waktu hening tanpa siaran media sosial untuk menikmati kebersamaan dengan Tuhan dalam jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar