Minggu, 29 September 2019

Doa kepada Tiga Malaikat Agung


St. Mikael
O pangeran rumah surgawi, penakhluk setan, dengan rendah hati engkau telah menerima dari Allah kekuatan dan kekuasaan untuk menghancurkan kesombongan kuasa kegelapan. Kami mohon, perolehkanlah bagi kami kerendahan hati yang sejati, ketaatan yang tak tergoyahkan, untuk memenuhi Kehendak Allah dan ketabahan dalam segala penderitaan dan pencobaan. Tolonglah kami agar kelak dapat tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Amin.

St. Gabriel
Malaikat umat manusia, engkau yang dipercaya membawa kabar Allah, bukalah telinga kami pada peringatan dan panggilan tersamar dari Hati Yesus yang Mahakasih. Kami mohon kepadamu, agar engkau selalu berada dalam pandangan kami, supaya kami dapat mengerti sabda Allah dengan benar, mengikuti, mematuhi, dan memenuhi apa yang dikehendaki Allah dari kami. Dampingilah kami, agar selalu terjaga pada saat Tuhan datang untuk menjemput kami. Amin.

St. Rafael
Engkaulah panah kasih dan tabib kasih Allah, kami mohon kepadamu, kobarkanlah hati kami dengan kasih yang membara, agar setiap hari kami tetap berada di jalan kasih, sehingga kami dapat mengatasi segalanya dengan kasih itu. Amin.

Dikutip dari buku Bebaskan Aku Dari Sini - Wawancara dengan Maria Simma. Penerbit Marian Centre Indonesia.

Sabtu, 28 September 2019

Dari Keinginan, Datang Godaan

Anda punya keinginan? Hati-hati dengan keinginan itu - apa pun, sebab keinginan dapat mendatangkan godaan, dan akhirnya membuahkan dosa.

Contoh sederhana: keinginan memiliki uang banyak, membuat orang tergoda melakukan segala cara agar bisa mendapatkan uang. Ada yang merampok, ada pula yang korupsi. Contoh lain: keinginan dekat dengan lawan jenis, padahal sudah punya pasangan hidup. Keinginan ini kalau tidak disingkirkan, dapat memunculkan godaan. Awalnya sebatas berbincang dengan lawan jenis yang dipuja, kemudian jalan bersama, makin lama makin melekat; akhirnya membuahkan perselingkuhan.

Mari, kita belajar dari kejatuhan Hawa di Taman Eden. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. (Kejadian 3:6a) Ada keinginan dalam hati Hawa untuk makan buah pohon yang dilarang Allah, apalagi ular telah mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan mati setelah makan buah pohon tersebut, malah mata perempuan itu akan terbuka, menjadi seperti Allah yang tahu tentang yang baik dan yang jahat. (lihat Kejadian 3:4-5)

Kelanjutan kisah Hawa telah kita ketahui. Hawa yang punya keinginan makan buah dari pohon terlarang, digoda oleh iblis, bahkan mengajak suaminya ikut mencicipi buah itu. Akibatnya, mereka diusir Allah dari Taman Eden.

Keinginan yang menggebu dapat memicu munculnya godaan-godaan untuk mencapai keinginan itu. Si jahat bekerja dengan menyodorkan aneka godaan, mulai dari yang paling 'kasar' sampai yang sangat 'halus,' sehingga manusia tidak lagi memandang itu sebagai godaan melainkan cara jitu untuk mewujudkan keinginannya. Di kemudian hari, manusia baru menyadari kekeliruannya yang membuahkan dosa.

Mau terhindar dari godaan-godaan karena adanya keinginan? Santo Yohanes dari Salib mengajarkan, "Karena aku tidak menginginkannya, maka aku memiliki segalanya tanpa keinginan."

Rabu, 11 September 2019

Rahasia Hidup Damai

Kunci untuk memperoleh rasa damai dalam menjalani kehidupan setiap hari ialah menerima dengan sepenuh hati apa pun yang Tuhan berikan; tanpa merasa kecewa, kesal, marah, sedih, bahkan ingin menjauh dari Tuhan.

Ketika Ayub belum bisa menerima kenyataan bahwa segala harta bendanya musnah dan semua anaknya meninggal, hidupnya terus berada dalam pergumulan. Ia mengeluh dan tidak merasakan damai dalam hatinya. Apalagi istri dan sahabat-sahabatnya menyalahkan Ayub atas semua kejadian yang menimpa keluarganya itu. 

Tuhan kemudian memberi jawab kepada Ayub dan Ayub merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ayub berkata, "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2) Di saat inilah, Ayub mengalami kedamaian hati. 

Atas kegigihannya bertahan dalam pencobaan, Tuhan lalu memulihkan keadaan Ayub. Bahkan Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada hidupnya yang dahulu. (Ayub 42:12)    

Ingin merasakan damai dalam kehidupan? Terimalah dengan sepenuh hati apa pun yang Tuhan berikan kepada Anda.