Jumat, 14 April 2017

Duka ke-7: Bunda Maria Mengantar Yesus ke Makam

Salah satu tradisi dalam Gereja Katolik ialah merenungkan Tujuh (Sapta) Duka Bunda Maria. Setiap Jumat dalam Masa Prapaskah tahun ini akan dipaparkan Duka Bunda Maria yang dikaitkan dengan duka manusia modern. Duka Bunda Maria adalah duka umat manusia. Tulisan ini merupakan refleksi pribadi. 

******* 

Duka Ketujuh: Bunda Maria Mengantar Yesus ke Makam

..... Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ. (Yohanes 19:41-42)


***

Meskipun telah mendengar Anaknya mengatakan Ia akan mati, dikubur, dan bangkit pada hari ketiga; ibu manakah yang tidak akan berurai air mata ketika mengantar anaknya ke makam?

Bunda Maria mengikuti prosesi pemakaman Putranya dalam diam, sambil  merenungkan pesan Yesus tentang kebangkitanNya. Bunda Maria percaya itu akan terjadi, tetapi ia pun menyadari kelak relasinya dengan Sang Putra tercinta tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Relasi yang tidak kasat mata, melainkan kesatuan dalam Roh.

***

Mengantar kepergian selamanya dari orang-orang yang kita kenal, apalagi orang-orang yang kita cintai, selalu membawa kepedihan. Hal yang paling mendukakan ialah sejak saat itu kita tidak dapat lagi memandang dan menyentuhnya secara fisik.

Bunda Maria pun pernah mengalami duka itu, ketika ia berpisah secara fisik dengan Yesus. Namun, kita dapat belajar dari Bunda Maria, menyadari kefanaan relasi fisik dan mengubahnya menjadi kesatuan dalam Roh, lewat doa-doa yang kita panjatkan untuk orang-orang tercinta di Rumah Bapa.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar