Jumat, 25 Maret 2016

Memberikan Diri Bukan Mengorbankan Diri

KematianMu di kayu salib adalah pemberian diri yang ikhlas, bukan pengorbanan diri.

Kalau kita memberikan sesuatu kepada orang lain, kita melakukannya dengan hati ringan tanpa merasa terpaksa. Sedangkan kalau kita mengorbankan sesuatu untuk orang lain, ada rasa terpaksa dan berat hati.

Tak ada perkataanMu dalam Injil, yang mengatakan Engkau mengorbankan diri. Malah Engkau berkata, "Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." (Yohanes 10:17-18)

Karena Engkau memberikan diriMu secara sukarela sebagai tebusan untuk keselamatan umat manusia, Engkau menekuni jalan sengsara dengan rasa damai dan sukacita di dalam hatiMu. Tentu saja rasa sakit fisik akibat cambukan dan torehan paku-paku tajam Engkau rasakan sebagai Anak Manusia, tetapi Engkau memilih untuk diam dalam ketaatan penuh kepada Bapa.

Tepatlah yang digambarkan nabi Yesaya jauh sebelum penyalibanMu, "Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya." (Yesaya 53:7)

Meneladan Kristus, marilah kita memberikan diri bukan berkorban, maka jalan salib kehidupan akan terasa ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar