Kejahatan semakin merajalela, dengan kekejaman yang tak terbayangkan. Penghilangan nyawa manusia lain tidak lagi dipandang sebagai kejahatan tertinggi.
Bagaimana bisa terjadi, seorang siswa SMP di Bandung membawa palu dari rumahnya untuk dipukulkan ke kepala siswi SMP lain? Lalu, mengapa seorang pria penagih utang di Bekasi tega mencekik dan membenturkan kepala perempuan yang berutang Rp 300 ribu ke lantai, hingga berujung pada kematian?
Dua kejahatan dalam kurun satu minggu itu hanyalah segelintir dari bermacam kekerasan yang terjadi setiap hari di berbagai belahan dunia. Banyak manusia tidak lagi memiliki hati yang lemah lembut. Egoisme melambung, mengalahkan kemanusiaan. Suara hati menjadi tumpul.
Tidakkah Anda merasakan, betapa kuasa kegelapan semakin mencengkeram dunia ini? Si jahat kian gencar berkeliaran mencari mangsa. Dengan kelicikannya menyulut pertengkaran antarpribadi, permusuhan antarkomunitas, sampai peperangan antarbangsa.
Hari-hari ini adalah jahat. Untuk itu kita perlu menggunakan waktu yang ada dengan bijak:
Lawanlah si jahat dengan kekuatan doa.
Bertahan dalam iman dan kebenaran.
Bertumbuh dalam kasih dan pengharapan.
Setia menempuh jalan sunyi yang tidak populer.
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (Efesus 5:15-17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar