Jika roh sudah bersatu, masih perlukah kesatuan fisik? Bukankah persatuan roh lebih erat dan kekal dibandingkan persatuan fisik?
Setelah pertobatanku, belum setiap hari aku menghadiri Perayaan Ekaristi. Aku baru menambah satu hari dalam seminggu - selain hari Minggu - untuk menghampiri Meja PerjamuanMu. Hari ini Engkau membuka pemahamanku yang lebih luas tentang pentingnya persatuan fisik denganMu, di samping persatuan batin/roh.
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak
Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa,
demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. (Yohanes 6:53-54, 56-58b)
KehendakMu jelas, mengharapkan semua orang pilihanMu bersatu sesering mungkin dengan Tubuh dan DarahMu, agar Engkau tinggal di dalam mereka dan mereka di dalam Engkau. Engkaulah yang akan menggerakkan mereka, menjadi energi kehidupan bagi mereka.
Memang, telah lama kuperhatikan, orang-orang berjubah - rohaniwan dan rohaniwati- memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Meskipun telah lanjut usia dan didera aneka penyakit, semangat mereka tetap berkobar. Mereka masih sanggup beraktivitas dari pagi sampai petang tanpa istirahat.
Yang mengagumkan, kelemahan fisik mereka seolah-olah lenyap sama sekali, tidak merintangi karya pelayanan mereka. Itulah rahasia kekuatan mereka:menyambut Tubuh dan DarahMu setiap pagi, sebelum memulai aktivitas harian mereka.
Sementara aku, tanpa melakukan banyak aktivitas pelayanan, tubuhku cepat merasa lelah. Pernah suatu hari Jumat, aku menghadiri Misa pagi. Setelah itu aku sibuk melakukan aktivitas kerja sepanjang hari. Menjelang malam, beberapa teman mengajakku bertandang ke rumah seorang teman lain untuk berbagi pengalaman hidup. Aku baru bisa beristirahat ketika hari itu hampir berakhir. Aku sama sekali tidak merasa letih. Aku punya energi ekstra yang kuyakini berasal dariMu.
"Untuk kelemahan fisikmu, engkau begitu rajin menenggak obat rutin setiap hari. Tak pernah sekali pun engkau melewatkan jadwal minum obat itu. Mengapa engkau tidak melakukan yang sama terhadapKu? Santaplah Tubuh dan DarahKu setiap pagi, maka engkau akan memperoleh kekuatanKu. Persatuan Roh adalah untuk roh dan jiwamu, sedangkan persatuan fisik adalah untuk ragamu," suaraMu terdengar lembut dalam batinku.
Terima kasih, Yesus, kini aku mengerti sepenuhnya makna menyambut Tubuh dan DarahMu setiap hari. Secara bertahap aku akan memenuhinya, sehingga persatuan kita bukan semata persatuan roh tetapi juga persatuan fisik, yang akan memampukanku bergerak di dalamMu dan bersamaMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar