Selasa, 18 Maret 2025

Yefta

Dalam kitab Hakim-Hakim, kita menjumpai seorang hakim dari Gilead yang bernama Yefta. Ia menjadi hakim atas orang Israel selama enam tahun. (Hakim-Hakim 11:1-40 dan Hakim-Hakim 12:1-7).

Yang menarik dari kisah Yefta, sebelum ia memimpin orang Israel berperang melawan bani Amon, ia bernazar kepada Tuhan: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran." (Hakim-Hakim 11:30-31)

Tuhan memberi kemenangan kepada orang Israel. Bani Amon berhasil ditundukkan. Ketika Yefta pulang ke rumahnya, tampaklah anak perempuannya yang tunggal keluar menyongsong dia dengan memukul rebana dan menari. 

Yefta mengoyakkan bajunya dan berkata, "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada Tuhan, dan tidak dapat aku mundur." (Hakim-Hakim 11:35)

Sang putri memahami janji ayahnya kepada Tuhan. Ia minta waktu bersenang-senang dengan teman-temannya selama dua bulan. Setelah itu, Yefta melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.

Yefta tidak mangkir dari janjinya. Ia tetap memegang komitmennya, meskipun sangat berat harus mengorbankan putri tunggalnya. Dari Yefta, kita belajar tentang keteguhan hati dalam melaksanakan apa yang telah kita nazarkan kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar