Ketika kita berada dalam keadaan tertentu, terutama yang menurut kita mendesak, kita cenderung mengambil jalan pintas yang dapat memberi solusi cepat. Kita lebih berorientasi pada hasil yang ingin segera kita capai, ketimbang menjalani prosesnya dengan tekun dan sabar, sesuai penyelenggaraan Tuhan.
Tak jarang, kita merestui cara-cara yang kurang elok, meski bukan terlarang atau ilegal, agar kita langsung mendapatkan apa yang kita inginkan. Sadarkah kita, pada saat kita memilih untuk mengambil jalan pintas, menandakan kita tidak mengandalkan Tuhan?
Mungkin kita bisa beralasan, kita mempercepat proses lantaran ingin supaya hasilnya dapat segera dinikmati orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadi. Tujuan bisa baik dan mulia, tetapi menjadi tidak lagi berkenan di mata Tuhan, karena prosesnya yang menyimpang.
Pada saat kita dihadapkan pada situasi mendesak, kita tetap dapat memilih cara yang berkenan pada Tuhan, bukan jalan pintas yang mengandalkan manusia.
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. (Yeremia 17:7-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar