Di padang gurun Tuhan menampakkan kuasa-Nya yang sangat besar. Mazmur 78 "Pelajaran dari sejarah" memaparkan kebesaran kuasa Tuhan atas umat manusia. Allah menghendaki manusia menaruh kepercayaan kepada-Nya, tidak melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan memegang perintah-perintah-Nya. (Mzm 78:7)
Tetapi ketika berada di padang gurun, umat manusia:
* Melupakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah diperlihatkan kepada mereka. (Mzm 78:11)
* Terus berbuat dosa terhadap Dia, dengan memberontak terhadap Yang Mahatinggi (Mzm 78:17)
* Mencobai Allah dalam hati mereka dengan meminta makanan menuruti nafsu mereka (Mzm 78:18)
* Memperdaya Dia dengan mulut mereka, dan dengan lidahnya mereka membohongi Dia (Mzm 78:36)
* Tidak ingat kepada kekuasaan-Nya, kepada hari Ia membebaskan mereka dari pada lawan (Mzm 78:42)
Masa Prapaskah adalah saat umat kristiani berada di padang gurun, seperti Yesus yang berpuasa selama 40 hari. Masa Prapaskah adalah masa rahmat - pada waktu inilah, seperti dahulu di padang gurun, Tuhan menampakkan kuasa-Nya yang sangat besar.
Bagaimana sikap dan perilaku kita ketika berada di padang gurun? Apakah kita seperti bangsa Israel yang berulang kali memberontak dan tidak percaya pada kuasa Allah; ataukah kita seperti Yesus yang sangat percaya pada kuasa Allah Bapa-Nya, sehingga dapat mengalahkan berbagai godaan si jahat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar